Dika terlalu menunggu lama di rumah Mira. Sampai saat ini, tak ada sahutan dari dalam, atau bahkan kedatangan Leony dan Mira dari luar, kalau mereka bepergian sebentar. Akhirnya, ia pun memutuskan untuk pulang saja.
"Gak biasanya kayak gini. Kenapa, ya?"
Dika berjalan sambil berpikir. Ia masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesinnya. Tanpa pikir panjang, Dika segera meninggalkan halaman rumah Mira.
Leony dan Mira memang sengaja tak mau membukakan pintu. Mereka masih sakit hati dengan ucapan Rani tadi.
"Mi, aku masih sakit hati deh sama ucapan Ibu Dika tadi. Kenapa sih, beliau sampai segitunya sama aku? Padahal kan, aku gak pernah apa-apain orang."
"Rani tuh gak suka sama kamu lantaran Arif pernah dekat sama kamu. Dia juga berniat pengen nikahin kama kamu?" tanya Mira.
"Iya, Mi, dulu. Tapi, sekarang Mas Arif udah berubah dan dia pengen fokus untuk membina rumah tangga lagi sama Bu Rani."
"Gak usah panggil dia dengan sebutan Ibu. Dia gak pantas dapetin perhatian dari kamu."