"Kamu suka kan sama Dika, Nak?" tanya Bu Sekar ysng terlihat serius dengan anak semata wayangnya itu.
Friska tampak memainkan jari jemarinya serta menggigit bibir bagian bawah. Ia merasa gugup saat diinterogasi seperti ini. Harus jawab apa ia sekarang?
"Jujur aja sama Ibu, Nak. Kamu suka kan sama dia?" Bu Sekar menatap lurus ke dalam mata sang anak, berharap Friska akan berkata terus terang padanya.
"Awalnya aku memang gak suka dan gak punya perasaan apa pun sama Dika. Tapi, makin ke sini, aku merasa ada rasa sama dia, Bu. Dia masih perhatian, sama kayak dulu. Gak berubah sama sekali terhadap aku."
Bu Sekar mengelus-elus puncak kepala sang anak dengan penuh kasih sayang. Ibu dan anak itu lantas saling berpelukan. Friska akhirnya berkata terus terang pada ibunya sendiri.
"Ibu udah yakin, kalau kamu pasti ada rasa sama Dika sekarang. Keliatan dari mata kamu kok."
"Tapi, Bu?"
"Tapi, apa, Nak?"