Download App
15.43% PERNIKAHAN KONTRAK [21+] / Chapter 25: Payah

Chapter 25: Payah

Camelia tidak bisa membayangkan kenapa dia mengalami hal seperti ini, berhadapan langsung dengan lelaki yang begitu dia benci. Bahkan sekarang Rey secara terang-terangan menunjukkan sikap tertariknya kepada sang istri. Walau pun mungkin bukan hal yang berkaitan dengan cinta, namun tetap saja Camelia tidak pernah menginginkan itu. Dia tidak sudi jika sampai tubuh miliknya disentuh lelaki yang sekarang menjadi suami syah nya itu.

Namun Rey adalah Rey, tidak ada hal yang tidak bisa dia lakukan kepada seorang wanita. Termasuk Camelia.

"Jangan melanggar janjimu sendiri Rey! kita sudah sepakat untuk tidak melakukan hal seperti itu," ucap Camelia dengan wajah yang ketakutan.

Lelaki tampan yang penuh dengan tatapan yang penuh hasrat itu hanya tersenyum tipis, dia semakin tertarik dengan gadis yang ada di pangkuannya itu. Yang semakin lama, semakin membuat gemas. Lengan kanan Rey menarik dagu mungil yang mulai gelisah itu, mengarahkannya lebih dekat lagi ke arah wajah tampan itu.

"Bagaimana rasa bibirmu itu Camelia? sepertinya sejak saat aku mencium dirimu terakhir kali sudah lama sekali. Apakah rasanya masih sama? atau mungkin seseorang sudah mencobanya sebelum aku?" tanya lelaki itu dengan nada mengejek.

Kedua lengan mungil itu ingin sekali menamparnya jika tidak sedang ditahan seperti ini, namun Rey terus mencengkram dengan kuat hingga Camelia tidak bisa berkutik sedikit pun. Dia bahkan berusaha mengarahkannya ke benda dibawah sana, yang sejak tadi terus menekan ke pantat gadis ini. Benar-benar keras dan mengganggunya!

"Hentikan! aku tidak sudi berbagi ciuman denganmu Rey! kau itu hanya lelaki brengsek yang memanfaatkan gadis bodoh seperti diriku untuk kepuasan mu sendiri. Walau dalam artian lain kau adalah suamiku, tetap saja tubuh ini tidak akan aku biarkan begitu saja menjadi milikmu!" bentak gadis itu kesal.

Rey tertawa keras seperti orang gila, dia benar-benar terhibur dengan kata-kata yang dilontarkan gadis dipangkuan nya itu. Sikap so jual mahal yang membuatnya muak tapi berbumbu penasaran, dia ingin menyentuh Camelia. Bahkan membuatnya bertekuk lutut dan memohon agar bisa tidur dengannya, tetapi tidak ada rencana yang bisa Rey lakukan. Karena selama ini tidak ada satu pun wanita di dunia yang berani menolaknya kecuali gadis ini.

"Wah lihatlah perkataan istriku ini, lancang sekali mulutmu mengatakan hal seperti itu kepada suamimu sendiri. Kau pikir dirimu ini siapa hah? masih untung kau aku nikahi, bukan aku jadikan jalang diluaran sana!" bentak Rey dengan senyuman tipis dibibirnya.

Gadis ini sadar siapa dirinya, dia memang bukan orang berada atau pun seorang yang istimewa dihati lelaki itu. Namun cara Rey memperlakukan istrinya itu yang tidak membuat Camelia tidak senang, karena selama tinggal disini jelas sekali Camelia melihat beberapa wanita keluar masuk dan melayani sang suami dikamar itu. Mungkin mereka adalah orang yang dibayar Rey untuk memuaskan nafsu liarnya, dan itu semakin membuat gadis ini merasa jijik. Namun karena sekarang Rey mempertanyakan kewajibannya sebagai seorang istri? apa yang bisa Camelia lakukan? kecuali menurut.

Gadis ini menghela nafasnya panjang, mencoba memberikan kesempatan kepada lelaki itu untuk menyentuh tubuhnya. Walau mungkin ini akan menjadi sebuah penyesalan terburuk yang pernah Camelia lakukan, setidaknya dia berbuat dijalan yang benar. Yaitu menjalankan tugasnya sebagai seorang istri yang menurut kepada suami.

Karena merasa mendapatkan lampu hijau dari Camelia, Rey langsung melancarkan aksinya. Dia mencium perlahan bibir berwarna merah muda itu dengan permainan yang lembut, beberapa detik berlangsung dia berharap jika Camelia membalasnya. Namun gadis itu malah mengunci mulutnya dan tidak membiarkan Rey masuk lebih dalam lagi. Karena merasa kesal, lelaki itu melepaskan ciumannya dan memukul pantat sang istri.

"Bodoh, kau payah sekali Camelia! ini hanya sebuah ciuman, kenapa kau menutup mulutmu seperti itu?" tanya Rey dengan wajah yang kesal.

Camelia mengusap noda basah yang membekas di area bibirnya, dia menatap sekeliling dengan jantung dan perasaan yang tak karuan. Ini adalah ciuman yang belum pernah dia lakukan sebelumnya, dan lelaki itu mengumpatnya dengan kata payah. Bukankah wajar jika dia tidak bisa melakukan hal seperti itu? karena pada dasarnya masih perawan. Namun tetap saja Rey menginginkan sesuatu yang lebih dari gadis yang duduk di pangkuannya itu.

"Aku tidak bisa melakukan hal seperti itu, jadi hentikan saja," ucap Camelia kepada suaminya.

Gubrak

Rey mendorong gadis itu sampai terjatuh ke belakang, bahkan kepala Camelia sampai membentur meja hingga membuatnya merasakan sakit. Dengan wajah tanpa dosa, lelaki itu pergi meninggalkan istrinya disana. Dia begitu kesal karena tidak mendapatkan apa yang di inginkan dan harus mencari lagi wanita untuk memuaskan nafsu yang tidak terlepas dari tubuhnya.

"Benar-benar payah, kenapa aku menikahi gadis seperti itu. Tidak berguna sama sekali, menyebalkan argh!" gerutu lelaki itu kesal.

Camelia menatap suaminya dari arah belakang sembari memegangi kepalanya yang sakit, dia semakin kesal saja dengan tingkah Rey. Bisa-bisanya lelaki itu masih berjalan tanpa dosa setelah mencium lalu mendorongnya ke lantai seperti ini, bagaimana jika Camelia cedera parah? atau mungkin terjadi sesuatu pada kepalanya? Rey mungkin tidak akan pernah perduli.


Chapter 26: Lelaki buaya

Pernikahan Rey dan Camelia tang sudah berjalan kurang lebih 3 bulan semakin terasa membosankan, apalagi dengan sikap payah sang istri yang membuat Rey kesal dan tidak betah dirumah. Setelah melakukan pekerjaannya sehari-hari, lelaki itu pergi untuk menemui para teman wanitanya lalu bersenang-senang bersama mereka. Tidak perduli Camelia menunggu atau tidak, yang penting hidupnya bahagia.

"Sayang.. bukankah kau sudah menikah? kenapa masih terus menemuiku disini?"

Seorang wanita cantik dengan mata yang bulat itu bertanya kepada Rey dengan senyum cantiknya, kedua lengan mungil dan cantik itu tak melepaskan tubuh kekar seorang Rey yang tengah bertelanjang bulat dengan bertutupkan selimut. Beberapa saat yang lalu lelaki kurang ajar ini sudah menghabiskan waktunya bersama si wanita bayaran yang selalu menemani dia akhir-akhir ini. Dia tahu mungkin ini adalah sebuah kesalahan, terlebih ketika posisinya yang sudah menjadi suami orang. Hanya saja Camelia tidak pernah memberikan tubuhnya kepada Rey, dan itu membuat lelaki ini muak.

Dia membelai wajah cantik wanita yang dulu begitu dia benci karena kehadirannya, namun melihat situasi sekarang. Sepertinya dia cukup berguna.

"Aku menyesal telah menikahi wanita itu, lagi pula kenapa aku tidak memilihmu sejak dulu Anggun? kau selalu membuatku senang seperti ini. Tidak seperti gadis kampungan itu, ucap Rey dengan wajah kesalnya.

Anggun tersenyum bangga karena lelaki yang sangat dia sukai itu memuji dirinya yang sudah berhasil membuat Rey bahagia. Lagi pula semua yang dikatakan dia adalah benar, kenapa Rey mau menikahi gadis seperti Camelia? padahal jelas sekali terlihat jika dia lebih baik dalam segi apapun.

"Kau bisa menikahiku Rey, lalu ceraikan gadis kampungan itu!" perintah Anggun kepada Rey.

Lelaki itu berdecik kesal, jika saja hal itu mudah baginya. Sudah lama Rey menceraikan Camelia, hanya saja sang ibu sepertinya begitu menyukai gadis kampungan itu. Sehingga Rey cukup kesulitan untuk melakukan niatnya

"Hey dengar, ibuku sangat menyukai gadis itu. Dia bahkan terus mengatakan tentang cucu dan cucu, kau tahu? kepalaku rasanya ingin pecah!" ucap Rey kesal.

"Cucu katamu? wah lihat, apakah ibumu masih akan tetap menyukai Camelia setelah tahu siapa dia sebenarnya? maksudku kau menikahi gadis itu hanya karena hutang piutang, kan? katakan saja semuanya kepada ibumu!" hasut Anggun dengan nada manjanya yang khas.

"Aku bisa di coret dari kartu keluarga dasar bodoh! itu bukanlah cara yang bagus untuk menyingkirkan Camelia. Lagi pula mungkin waktu beberapa tahun yang kita sepakati tidak akan lama, jadi apa salahnya untuk menjalani semua ini dengan semestinya. Bagaimana kau mau Anggun menjadi wanita simpanan ku?" tanya Rey kepada wanita cantik itu.

Anggun hanya bisa mengangguk, menjadi seorang wanita simpanan saja sudah begitu berarti baginya. Terlebih karena selama ini dia sudah menunggu begitu lama hanya untuk mendapatkan Rey dengan jerih payahnya sendiri. Tanpa dia sadari jika sebenarnya lelaki buaya itu hanya berniat untuk memanfaatkan dirinya, tanpa memikirkan bagaimana perasaan Anggun.

Rey memang sangat kejam, bahkan sebelum dia menemui Anggun. Lelaki itu sudah pergi terlebih dahulu dengan wanita-wanita simpanannya yang lain, jika harus dikatakan. Lelaki ini benar-benar jalang! bahkan lebih rendah dari sampah.

***

Sementara itu dilain tempat, Camelia terus mengintip dari balik jendela untuk menunggu suaminya pulang. Malam ini sebenarnya mereka memiliki janji untuk pergi ke rumah ibu Yuna, sebuah makan malam yang mewah mungkin sudah di siapkan oleh mertuanya itu. Namun sampai sekarang Rey masih saja belum muncul. Sampai tak lama suara kelakson mobil menyandarkan Camelia dari lamunan, dengan segera gadis itu berlarian ke depan dan melihat siapa yang datang.

Alangkah terkejutnya jika lelaki yang berdiri di depan sana bukanlah suaminya, melainkan David. Lelaki tampan dengan wajahnya yang dingin itu sedang berdiri sembari menatap tajam ke arah adik iparnya.

"Kakak ipar? aku kira Rey yang datang," ucap Camelia dengan wajah penuh kekecewaan.

David tersenyum tipis, "Wah sepertinya dugaan ku benar, Rey memang tidak pernah serius menjalin hubungan denganmu. Sekarang dimana lelaki itu? ibuku sudah menunggu sangat lama dirumah, jadi kenapa kalian tidak cepat datang hm?"

Camelia menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Itu.. Rey pergi dan masih belum kembali, jadi aku tidak bisa pergi kesana seorang diri."

David menghela nafas panjang, sia-sia sudah dia datang kemari untuk menjemput mereka berdua. Karena pada akhirnya sang adik memang tidak berada dirumah, tanpa berfikir panjang lagi dia pun langsung meminta Camelia untuk ikut bersamanya. Sang ibu tidak mungkin harus menunggu lebih lama dari ini, dan tidak ada gunanya juga menunggu Rey yang tidak jelas kapan akan kembali.

Sempat takut keluar tanpa ijin dari suaminya, David pun meyakinkan jika semua akan baik-baik saja. Hingga akhirnya Camelia pun memutuskan untuk pergi dengan si kakak ipar. Dia berharap jika Rey kembali kerumah, semua akan baik-baik saja.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C25
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank 200+ Power Ranking
    Stone 0 Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login

    tip Paragraph comment

    Paragraph comment feature is now on the Web! Move mouse over any paragraph and click the icon to add your comment.

    Also, you can always turn it off/on in Settings.

    GOT IT