Chapter 82: BAB 21

Kami terdiam selama beberapa menit sampai dia berkata, "Natal akan segera datang. Aku tidak berharap untuk itu lagi karena rumah kami sangat berbeda sekarang tanpa dia. Rasanya separuh keluarga kita telah tiada, kau tahu? Jauh lebih mudah berurusan dengan segala sesuatu yang jauh dari rumah. Aku berharap Aku bisa tinggal di sini saja."

Ini akan menjadi pertama kalinya sejak dia pindah bahwa kami akan berpisah lebih dari beberapa hari. Perasaan tidak enak menghampiriku.

"Kamu akan melewatinya, dan jika kamu tidak bisa, kamu selalu bisa meneleponku kapan saja, siang atau malam."

"Terima kasih. Aku menghargai itu." Dia menatap cangkirnya. "Aku tahu dia tidak ingin aku begitu sedih."

"Ingat apa yang Aku katakan ketika Kamu pertama kali memberi tahu Aku tentang Jimmy? Bahwa kamu perlu fokus pada kenangan indah?"

"Ya."

"Yah, asal kau tahu, itu jauh lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Akan ada saat-saat ketika Kamu merasa tidak mungkin melakukan itu. Dan tidak apa-apa."