Download App

What's the colour of your panties?

Tepat pukul 9 malam, terlihat seorang pemuda berambut putih dengan baju yang kotor dengan bercak darah disana sini berjalan perlahan menyusuri taman, ekspresinya pasrah sambil sesekali tersenyum seperti menertawakan kebodohannya.

"Tentu saja, dia akan bereaksi seperti itu...."

Menghela napas, Xion mengingat wajah Takemi yang datar, mengancamnya dengan pisau bedah sambil mengatakan kalau dia akan memotong *naga* miliknya. mendengar Takemi mengatakan itu, Xion merinding dan berpikir bagaimana dia bisa mengatakan hal yang sangat brutal seperti itu.

-+-+-+-+-+-+-+-+-+++++++-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-

-----69 Convenience Store-----

Berjalan sekitar 10 menit, Xion sampai disebuah supermarket. melihat logo 69 dengan desain seven eleven, Xion bertanya tanya apa yang dipikirkan pemiliknya sampai memberikan logo seperti itu untuk asetnya.

mengingat bagaimana dia mati karena memikirkan angka itu, Xion merasa ingin mencari lubang dan masuk kedalam untuk menyembunyikan rasa malunya.

"Bodoh lah, yang penting sekarang aku harus membeli sesuatu untuk mengisi perutku"

memegang perutnya yang mulai protes, Xion lalu masuk kedalam supermarket.

Karyawan yang melihatnya masuk mulai waspada, laki laki mulai berkumpul disekitar kasir dan wanitanya menyiapkan handphone mereka untuk memanggil polisi.

melihat reaksi mereka Xion tak bisa berkata apa apa dan hanya bisa mengerutkan dahinya. Xion memutuskan untuk segera mencari yang dibutuhkannya lalu keluar dari sini.

"Konoya-san, apakah ini tidak apa apa" kasir perempuan itu bertanya pada salah satu temannya.

"Aoyama, kau tidak perlu khawatir aku akan melindungimu!" jawabnya pada kasir berambut coklat dengan pony tail itu, seakan bertekad untuk melindunginya sampai titik darah penghabisan.

"Tenanglah kalian semua, jangan berburuk sangka dulu, mungkin dia benar benar ingin membeli sesuatu. kalau memang dia ingin melakukan sesuatu, kita pasti bisa melawannya karena dia tidak bersenjata." kata seorang lagi sambil membenarkan posisi kacamatanya yang entah bagaimana mulai bersinar.

"Aku sudah siap dengan nomor polisi dan tinggal memencet tombol panggil untuk dapat memanggil mereka kemari" tambah karyawan perempuan yang satunya dengan tersenyum sambil menunjukan hpnya.

Xion yang mendengar percakapan mereka benar benar ingin tertawa tapi berusaha menahannya.

mengingat pakaiannya yang lusuh dan berantakan karena kotoran ditambah dengan bercak darah disana sini, menurut Xion itu wajar bagi mereka untuk mencurigainya.

lalu tiba tiba wajahnya yang menahan tawa itu menjadi serius lalu berubah menjadi marah.

Karyawan yang melihatnya manaikkan kewaspadaan mereka.

tak lama kemudian, Xion berjalan kearah kasir dengan langkah seperti akan pergi ke medan perang.

berhenti dihadapan kasir perempuan dengan rambut coklat yang diikat pony tail itu, Xion lalu menatapnya dengan tajam lalu berkata.

"Maafkan aku... tapi bisakah kau memberitahu warna kancutmu?"

mendengar yang Xion katakan, karyawan perempuan langsung menekan tombol panggil dihpnya, yang berkacamata menunjuk kearah Xion sambil terus berkata "Kau!!!", sedangkan yang berjanji akan melindungi kasir tersebut menelan ludah sambil memandang Xion dengan kagum.

melihat dirinya dikagumi oleh orang tidak tahu malu seperti itu, memberikan damage yang besar pada mentalnya dan membuat Xion tanpa henti mengutuk System dalam hatinya.

Mari kita putar balik waktu, untuk mengetahui apa alasan dibalik kegagahan Xion yang mengumbar kemesumannya tanpa ragu.

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

'uwah... varian bentonya banyak sekali, seperti yang bisa diharapkan dari supermarket jepang.'

menahan haru, Xion mulai memilih bentonya dengan serius, setelah itu dia mengambil sebotol teh dari showcase.

sambil berbelanja, Xion memikirkan lagi tentang kejadian yang menimpanya.

'Entah bagaimana jiwaku masuk kedalam tubuh ini dan bukan hanya itu saja, karena sepertinya aku masuk kedalam dunia yang memiliki karakter anime didalamnya.'

Xion tersenyum mengingat karakter anime pertama yang dia temui,

" Takemi, kah, tak kusangka aku akan bertemu live action dari waifuku..."

Setelah itu Xion memfokuskan pikirannya pada sesuatu yang ada dikepalanya,

'System..." yup, benar, Xion baru saja mendapat System, tapi dia masih belum paham bagaimana cara kerjanya.

Xion baru sadar dengan keberadaan System saat dia melarikan diri dari klinik Takemi.

saat dia hampir pingsan karena rasa sakit dari luka ditubuhnya, Xion mendapatkan notifikasi untuk menggunakan Body Restoration Pill untuk menyembuhkan lukanya.

saat itulah dia sadar kalau dia bertransmigrasi dengan System seperti yang ada dinovel.

menurut pengalaman yang Xion dapat dari novel, Sign-in system akan memberikan hadiah pada hostnya jika dia datang ketempat tertentu.

tapi mengingat dia baru saja ada diklinik milik Takemi, salah satu lokasi yang penting untuk plot cerita Persona 5 namun tidak mendapatkan apapun selain starter pack yang pasti akan dia dapatkan, membuat Xion penasaran dengan tempat Sign-in macam apa yang akan membuat System bereaksi.

Memfokuskan pikirannya lagi, Xion melihat pilihan berupa Power Up, Skill, Item, Inventory, dan juga Lottery.

Power Up adalah orb yang kau dapatkan dari lottery. befungsi untuk menguatkan tubuhmu, mulai dari Enchanced Memory yang menguatkan ingatanmu sampai Butt Cannon yang membuat kakusmu meledak tiap kau buang air besar.

Skill adalah kemampuan yang kau dapatkan dari lottery. bisa membantumu dalam berbagai keadaan, mulai dari Krabi Krabong Martial Arts untuk bela diri, Cooking Mastery untuk membuat makanan, sampai dengan Heavenly Hand yang bisa membuat orang lain orgasme hanya dengan memijat mereka.

Item adalah barang yang kau dapat dari lottery, yang mungkin bisa berguna untukmu, Multi Tool yang bisa berubah menjadi perkakas apapun yang kau pikirkan, Uang untuk alat pembayaran, sampai barang tak berguna seperti Dark Lamp yang membuat ruangan yang diteranginya jadi gelap.

Saat melihat keterangan dari Butt Cannon, Xion tahu, kalau siapapun yang memasukan System kedalam kepalanya benar benar tidak bisa diharapkan, tapi sebelum dia selesai mendeskripsikan betapa tidak bergunanya si pembuat System, sebuah layar muncul didepan wajahnya berisi tulisan.

[ Menghina Author yang tampan dan berani adalah salah satu pelanggaran yang berat. jika diulangi maka akan dianugrahi Power Up Better Half ]

Melihat keterangan dari Power Up tersebut, Xion langsung menyentuh selangkanganya dan berpikir bahwa sejak datang kedunia ini selangkangannya selalu terancam.

[Better Half : Membuat host dua kali lebih kuat dengan mengurangi apa saja yang ada dua ditubuh host menjadi satu ]

Menghela napas, Xion lalu melihat Inventory, sebuah dimensi khusus dimana dia bisa menyimpan apapun selama itu benda mati dengan cara menyentuhnya, Inventory bisa dibilang adalah fitur system yang paling praktis penggunaanya.

'Apakah aku bisa mengisi brankas bank dalam Inventoryku selama aku menyentuhnya?'

menggelengkan kepalanya, Xion memutuskan untuk mengubur pikiran jahat itu dalam dalam, karena jika dia jadi serakah dan sombong karena memiliki System, maka saat System hilang dari hidupnya saat itu jugalah hidupnya bisa hancur.

dan yang terakhir dan paling penting tentu saja adalah Lottery, dimana dia bisa mendapatkan Power Up, Skill, maupun Item dengan menggunakan LP atau Lottery Point yang sampai saat ini dia tidak tahu bagaimana cara mendapatkannya.

Berpikir sambil menguping percakapan para karyawan supermarket dan berusaha menahan tawanya, tiba tiba ada suara notifikasi terdengar dari dalam kepalanya.

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

*ding*

...System Task...

Buat Aoyama Nanami memberitahu warna celana dalamnya padamu

Reward : 1 LP

Failure : Kau akan meneriakkan fetishmu didepan Futaba Sakura

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-

-----Aoyama Nanami's Pov-----

Namaku Aoyama Nanami, gadis biasa dengan mimpi untuk menjadi seiyuu.

keluargaku tidak mendukungku untuk mengejar mimpiku itu sehingga aku terpaksa untuk pergi dari rumah untuk membuktikan kalau aku bisa mewujudkan mimpiku bahkan tanpa dukungan mereka.

Sabtu, ini adalah hari dimana aku bisa mengambil shift malam ditempat kerjaku untuk menambah penghasilanku.

kupikir shift ini akan berlalu seperti biasanya namun semua itu berubah karena laki laki didepanku ini.

Dia bertubuh tinggi mungkin sekitar 180 cm dengan rambut putih mencapai leher, ditambah mata berwarna merah yang berkesan liar dan bulu mata panjang yang bisa dibilang membuatnya makin tampan.

jika saja dia tidak mengenakan pakaian lusuh dan kotor dengan bercak darah dan menanyakan warna pakaian dalamku dengan wajah serius, dia pasti bisa debut jadi idol jika dia mau.

melihat sekeliling, aku bisa melihat wajah khawatir Nana-san, Hajime-san yang marah dan terus mengatakan "Kau!!!" sambil menunjuk kearah laki laki didepanku, dan.... wajah kagum Konoya-san saat melihat laki laki didepanku menanyakan warna pakaian dalamku.

'Mulai sekarang aku akan mengabaikan Kono-san'

batinku dalam hati, tiba tiba laki laki itu memegang pundakku, kaget dengan sentuhan yang tiba tiba, aku langsung mencoba melepaskan tangannya.

Nana-san juga ikut mencoba menarikku, dibantu oleh Hajime-san yang menarik baju dari laki laki itu namun ternyata laki laki itu lebih kuat dan berhasil menarikku kearahnya, dia lalu membisikan sesuatu ditelingaku.

"Kumohon... aku punya alasan untuk ini..."

mendengar nada putus asa darinya, aku mulai berpikir,

'tidak mungkin orang normal akan tiba tiba menanyakan warna pakaian dalam orang lain, apalagi didepan banyak orang karena itu pasti sangat memalukan.'

membenarkan kecurigaanku, aku melihat samping wajahnya yang memerah, menahan rasa malu, aku berbisik ditelinganya,

"...Hitam.."

Setelah mendengar jawabanku, laki laki itu langsung melepaskanku.

meletakkan uang untuk belanjaanya, dengan cepat lari pergi meninggalkan supermarket sambil berteriak,

"Terima kasih!!!!"

Tak selang berapa lama, suara sirine polisi mulai terdengar dan laki laki itu sudah hilang dari pandanganku, melihatku yang terdiam Nana-san mengelus punggungku.

"Tidak apa apa Nanami, polisi sudah datang, kau aman sekarang"

"Kenapa polisi baru datang saat pelakunya sudah kabur?"

keluh Hajime-san dengan jengkel sambil membersihkan kacamatanya

"...Kenapa Aoyama malah memberitahunya dengan berbisik, tch.."

Tanpa sengaja mendengar gumaman Kono-san, aku memutuskan untuk melaporkan dia ke polisi saat mereka sudah datang.


CREATORS' THOUGHTS
Xionsama23 Xionsama23

Pony tail is love!!! Author sebagai penganut sekte pony tail mempersembahkan Heroine pony tail favorit Author, Aoyama Nanami!!! yah, Sakurasou itu terbilang anime fav pertama Author, jadi Author masukin disini karena setelah Author cari cuma dua fanfic aja tapi yang satu didrop yang meninggalkan fanfic punya Akikan40 senpai "I Refuse To Become A Scumbag", yang kurekomen buat kalian!!! uwu)/ ciao~

Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login