Permintaan Jingga benar-benar membuat Arseno terdiam dan tidak tahan mendengarnya. Arseno tau, Adisty memang sahabat Jingga. Apa yang Jingga lakukan sekarang memang sangat wajar sekali. Arseno memahaminya. Ya, benar-benar memahami apa yang kini dirasakan oleh Jingga.
"Mas, ayolah, cari tau tentang Adisty. Aku sangat khawatir. Dirinya mengeluarkan banyak cairan merah dan itu benar-benar tidak berhenti sampai mobil Yuriza saja penuh dengan darah. Aku mohon Mas, cari tau tentang dia. Aku tidak ingin Adisty kenapa-kenapa apalagi sampai meninggalkan aku," ujar Jingga lagi.
"Sekretaris Niko ...."
Belum sempat melanjutkan ucapannya, seseorang tiba-tiba masuk dan menghentikan ucapan Arseno.
"Selamat sore Tuan Arseno," ucap salah satu suster yang tiba-tiba masuk.
Arseno seketika menghentikan ucapannya dan memilik menyambut suster yang tiba-tiba datang tersebut.
"Iya. Ada apa?" tanya Arseno.
"Apa Nona Adisty masih tanggungan anda?" tanya suster tersebut.
"Ya. Dia kerabat kami."