Chapter 165: Hari Yang Indah

•note : tak ada yang lebih indah dari senyuman dan tawamu ketika bahagia. Tak ada yang lebih indah ketika hariku di isi dengan dirimu. Semua akan indah saat aku dan kamu menjadi kita.

Panas terik matahari membakar kulit seorang gadis yang berdiri sambil menghormati bendera merah putih di tengah lapangan upacara. Matanya menyipit, keningnya berkerut dan keringatnya berjatuhan.

Sudah dua jam di hukum karena terlambat, Caca mendengus kesal karena Anka tadi pagi tidak bisa menjemputnya karena alasan yang tidak jelas. Pacar apaan seperti itu, cih!

Wajahnya sudah memerah dan ketika bel istirahat berbunyi ia berseru senang di dalam hati. Dengan kecepatan kilat ia berlari ke kantin untuk membeli minuman dingin.

Ahhh!!!! Desahnya tatkala minuman dingin membahasi tenggorokannya.

Seseorang datang dengan kekehan kecilnya, saat Caca menoleh gadis itu mendapati Anka yang menarik kursi lalu duduk di sebelahnya.

"Gimana? Capek?" Dengan laknatnya Anka malah bertanya, mana mukanya ngejek lagi.