Chapter 79: Timeline

•note: hubungan kita memang tidak sempurna. Tapi bukan berarti kita tidak punya hubungan dan usaha mencapai kesempurnaan itu.

Semenjak bekal Caca di makan pertama kali oleh Anka, keduanya semakin dekat. Entah mantra sihir apa yang Caca gunakan hingga membuat Anka tidak risih lagi berada di dekatnya.

Saat ini, gadis itu berjalan bersebelahan dengan Anka di koridor menuju kantin. Keduanya tidak mengobrol selain berjalan dalam suasana diam.

"An," panggil Caca. Gadis itu tidak tahu mengapa bibirnya memanggil nama Anka padahal tidak punya bahan obrolan atau tujuan apapun.

Cowok itu menoleh, "kenapa?" tanyanya.

Caca menyengir, dia menggelengkan kepala, "nggak jadi, hehe..."

Sementara Anka menggeleng-gelengkan kepalanya, cowok itu sudah tidak heran lagi dengan sifat Caca yang tidak jelas.

'kok aku gini, sih?!' batin Caca.