Chapter 60: Ketidakpastian

•note: kamu jangan pernah lupa, kalau kita pernah terikat sebuah hubungan. Tapi, itu tidak berlangsung lama, karena aku memutuskannya atas permintaan kamu yang tidak pernah mengharapkan kehadiran aku dalam hidup kamu.

"Anka, habis dari mana?" tanya seorang pria itu paruh baya. Beliau duduk di sofa ruang tamu dengan iPad di tangannya.

Langkah Anka terhenti, dia menoleh malas kemudian menghela nafas kecil.

"Papa nggak perlu, tahu!" jawabnya lalu melanjutkan langkahnya untuk ke kamarnya di atas.

Saputra mendengus mendengar jawaban dari anak semata wayangnya itu. Beliau menggeleng-gelengkan kepala kemudian kembali sibuk dengan iPad-nya.

Bugh!

Anka membuang tubuhnya di atas kasur, tubuhnya sangat lelah dan butuh istirahat banyak malam ini.

Mengingat momen tadi, kepalanya jadi pusing ketika memakan sosis panggang yang diberikan Caca untuknya di pasar malam.

"Nggak banget!" ucapnya.