Rasyid tertawa lebar mendengar pertanyaannya. "Kamu tidak tahu apa itu belah duren?"
Mursal menggeleng singkat, dengan wajah sungguhannya. "Sudah dua kali aku mendengarnya, tapi aku sama sekali tidak tahu. Apa maksudnya itu?"
Rasyid tertawa, memutuskan untuk tak menjawab dan berlalu menuju mobilnya. Mursal sampai menyipit, tapi tak mencegah sama sekali. Dia jelas bingung, tapi tak paham apa maksud istilah itu.
Di tatapnya Aini dan Azizah yang sudah bergerak masuk kedalam mobil, tersenyum pamit padanya yang balas tersenyum kecil. Dia sendiri akhirnya menatap sang ayah dan ibunya yang sudah melangkah bersama Madinah. Fauzan tampak terlelap di pelukan ayahnya itu, hingga dia akhirnya membukakan pintu dan membiarkan ayahnya masuk.
"Biar aku saja yang mengemudi."
Thohir mengangguk. "Mobilmu mana?"
"Di toko, Pa. Tadi kami menaiki mobil Haikal, besok aku akan membawanya pulang."
"Baiklah, ayo pulang."