Elise duduk di balkon kamarnya dengan kaki menjuntai dan kepala bersandar di terali besi menatap ke bawah. Seperti biasa kafe dadakan itu selalu ramai. Pandangan Elise kosong.
…Bagaimana aku harus menyembunyikan perasaanku yang sebenarnya. Kenapa semua yang di lakukannya seperti menipu hatiku dan hidupku sendiri. Aku tahu ini sangat menyakitkan. Tapi aku ternyata masih menggenggamnya dengan sangat erat. Tapi, apa bila aku menunjuk keberanian dan mengakui perasaanku kepadanya.. apa bila aku menunjukkan perasaanku yang sebenarnya.. dan menerima ajakannya untuk melarikan diri bersamaku. Sekarang.. apakah dia akan berada di sisiku?..
Elise menghela napas menatap keramaian di bawah tanpa minat, kepalanya masih terbayang dann penuh oleh Arsen.
…Ya, meskipun dia membuatku merasakan kepedihan yang begitu dalam. Tapi dia juga orang yang bisa membuatku bahagia..