Download App

Chapter 5: Hancurnya hati seorang ibu

Selama kepala polisi yang dipanggil Kainer datang ke mansion, Christian tidak membuka bibirnya sama sekali. Raibnya Suri dari bandara tanpa jejak benar-benar tidak masuk akal untuknya. Untuk sebuah bandara yang sangat sibuk dan padat rasanya sungguh tidak masuk akal jika sampai ada beberapa cctv yang tidak bisa berfungsi, Christian yakin sekali hal ini bukanlah sebuah kebetulan.

"Anda tenang saja Tuan Clarke, kami akan mengerahkan semua kemampuan kami untuk mencari Nona Suri. Kami akan menyebar foto Nona Suri ke..."

"Tidak, jangan lakukan itu," potong Kainer spontan.

Sepuluh orang polisi yang sedang mengelilingi Christian langsung menoleh ke arah Kainer.

"Apa maksud anda Tuan Kainer?" tanya Mikel sang kepala polisi yang sejak tadi terus berbicara.

"Jika anda menyebar foto Nona Suri maka hal ini akan membuat si penculik menjadi di atas angin, lebih baik anda semua bekerja dalam diam. Cara ini akan lebih efektif," jawab Kainer serius, meskipun saat ini Kainer sedang sangat gelisah tapi dia berusaha untuk tenang supaya tidak membuat sang tuan semakin tertekan. Kainer tahu kalau saat ini Christian sangat panik, khawatir, takut dan marah. Suri adalah adik kesayangannya, belahan hatinya, cinta pertamanya.

"Tapi..."

"Yang dikatakan Kainer benar," ucap Christian serak, dari suaranya terdengar jelas kalau Christian sedang sangat marah saat ini. "Lebih baik kalian melakukan pencarian adikku tanpa suara, aku tidak mau kabar menghilangnya adikku diketahui wartawan. Mommy pasti akan bertambah panik jika melihat kabar soal menghilangnya Suri ditayangkan oleh televisi."

Mikel mengangguk pelan. "Baik Tuan, kami akan berusaha sekuat tenaga mencari Nona Suri dengan cara yang anda inginkan."

"Bagus, sekarang kalian pergi. Sebentar lagi kedua orangtuaku tiba, aku tidak mau membuat Mommy stress melihat keberadaan kalian."

Karena sadar jika mendung gelap sedang mengitari keluarga Clarke, tanpa membantah Mikel mengajak semua anak buahnya untuk meninggalkan istana Clarke yang sangat mewah. Foto keluarga berukuran besar yang menggantung indah di tengah-tengah ruangan tempat mereka berada saat ini semakin membuat suasana semakin sedih.

"Ma-maaf...maafkan aku kak, aku gagal menjaga Suri," ucap Ahser lirih, terus berteriak di bandara selama hampir dua jam ketika mencari Suri membuat suara Asher nyaris hilang.

Christian tidak merespon perkataan Asher, Christian sedang menjaga dirinya untuk tidak meledak. Rasa kecewanya pada Asher sama besarnya dengan ketakutannya saat ini, Christian takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada Suri.

"Sepuluh menit lagi Tuan dan Nyonya besar tiba, Tuan." Kainer melaporkan keberadaan Jack dan Anne pada Christian.

Mendengar nama kedua orang tuanya disebut oleh Kainer membuat Christian perlahan mengangkat wajahnya. "Bagaimana dengan Erick dan Nicholas?"

"Mereka sudah mengerahkan semua anak buah Tuan besar untuk mencari Nona Suri, Tuan," jelas Kainer hati-hati.

Christian meremas handle kursi tempatnya duduk dengan kuat, api yang sejak tadi sudah dia coba padam kini berkobar lebih besar membakar semua dadanya.

"Siapa...siapa orang yang berani menculik adikku?"

"Fuck...Suri tidak tahu apa-apa."

"Kenapa aku bisa kecolongan seperti ini? Arrghhhhh damn it."

Teriakan demi teriakan akhirnya keluar dari mulut Christian.

Asher yang sudah satu jam duduk dibelakang Christian semakin menundukkan kepalanya mendengar teriakan Christian, Asher sama sekali tidak menduga jika hal mengerikan seperti ini akan terjadi. Suri yang selama ini dia jaga sepenuh hatinya menghilang dalam waktu yang sangat singkat ditempat yang sangat ramai.

Saat Kainer sedang berusaha menenangkan Christian, dari arah pintu utama terdengar langkah sepatu banyak orang. Seketika detak jantung Christian berpacu sepuluh kali lipat, Christian terlalu takut melihat wajah ibunya saat ini.

"Suri... princess, kau dimana, sayang?"

Deg.

Christian, Asher dan Kainer langsung mengangkat wajahnya secara bersamaan mendengar suara teriakan seorang wanita yang sangat familiar di telinga mereka masing-masing.

"Sayangku, Suri...."

Christian langsung memejamkan kedua matanya mendengar suara ibunya lagi, meskipun belum bertemu secara langsung dengan ibunya namun Christian sudah bisa merasakan kesedihan yang dirasakan ibunya saat ini.

Anne yang akhirnya tiba di ruangan tempat dimana Christian berada langsung berlari ke arah putra kebanggaannya itu dengan air mata yang sudah berurai di wajahnya.

"Mommy..." Suara Christian tertahan di tenggorokannya melihat betapa hancur ibunya saat ini.

Brukk...

Karena terlalu lemas, akhirnya Anne terjatuh tepat satu meter dari hadapan Christian yang masih duduk.

"Mommy."

"Babe..."

"Aunty."

"Nyonya!"

Anne yang sudah terjatuh dengan kedua lutut yang menyentuh lantai terlebih dahulu itu mengangkat wajahnya perlahan, menatap ke arah Christian yang sudah berlutut di hadapannya. "Dimana kau minta adikmu bersembunyi, sayang? Katakan padanya untuk keluar dan temui Mommy...katakan padanya Mommy rindu..."

Bersambung


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C5
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login