Tubuh Caroline menegang, dia mendengarnya dengan jelas. Suara penuh rasa sakit dari sosok yang dia kenal, tangannya menarik buku di mejanya mencoba menghalau semua rasa takutnya namun Eugene yang duduk tidak jauh dari gadis itu menyadarinya.
Menyadari bahwa ada yang salah dengan gadis itu, hingga dia melihat Caroline bangkit "maaf, saya ijin ke toilet sebentar"
Dari suaranya terdengar bergetar dan penuh akan perasaan untuk mengendalikan diri sendiri. Tapi tidak ada yang menyadarinya, dan Eugene merasa penasaran akan sikap gadis itu.
Apakah dia harus mencari tahu, karena bagaimana pun sang kakek sudah menitipkan gadis itu padanya 'lebih baik aku ikuti dengan sihir' ucap Eugene mulai menutup matanya rapat-rapat.
Memilih mengikuti Caroline dengan sihirnya, namun dia di kejutkan dengan Caroline yang baru saja keluar dari toilet dengan perasaan tenang. Menatap gadis itu dengan sebuah tanda tanya sebelum kembali membuka matanya lebar-lebar.