Download App
14.77% Putri Lycan / Chapter 47: Ketahuan

Chapter 47: Ketahuan

Semua orang ribut, kabar soal hilangnya Caroline menjadi perbincangan hangat. Di balik semua itu Luis masih terlihat khawatir, sudah dua hari sejak Caroline pergi dan sekarang dia harus berhadapan dengan Ketua. Luis menghela nafas menatap ke arah sang Alpha.

Terlihat jelas sang Alpha yang menahan emosinya, setelah semua yang terjadi bagaimana bisa Caroline kabur. Bahkan semua penjaga yang menjaga pintu tidak mengetahui kepergian Caroline. Apakah ini hanya hal yang tidak sengaja terjadi, atau ini sama seperti waktu itu.

Sudah dua kali Caroline kabur dan kali ini dia kabur lebih lama dari dugaan, bahkan Luis juga tidak tau alasan kenapa Caroline pergi terlalu lama. Ruangan yang dingin menjadi tempat dimana Luis berada, aura Alpha itu jelas sangat mengerikan.

Dia bahkan merasa sesak, padahal dia juga seorang Alpha "aku tidak tau!"

Luis kembali menjawab akan pertanyaan yang terus berulang itu. Sejak tadi Alpha di hadapannya terus mengatakan hal yang sama membuatnya jenuh. Dia tidak akan mengatakan apa pun seperti ucapan Jennifer dan biarkan waktu yang menjawab semuanya nanti.

Luis bangkit, dia lelah terus di sudutkan seperti ini. Dia memang sepupu Caroline tapi bukan berarti Alpha di hadapannya ini bisa bertidak seenaknya. Jika bukan karena pria ini adalah Ketua dan Mate kakak Sena jelas dia tidak akan datang ke tempat seperti ini.

"Sudah aku katakan! Aku tidak tau!!"

"Kau tidak bisa pergi begitu saja!" sang Alpha menyahut cepat, dia tidak berniat membiarkan Luis pergi begitu saja.

Sang Alpha bangkit menatap tajam ke arah manik Luis yang berwarna merah, jelas sekali emosi Luis tidak stabil sekarang dan dia juga tidak berniat berbaik hati pada Alpha itu.

"Apa kau tidak akan mengatakannya! Jika Caroline pergi dengan bantuan orang lain!"

Luis terkekeh kecil, ternyata Alpha di hadapannya ini cukup pintar. Dia pikir dia tidak akan menyadari bagaimana Caroline pergi. Jelas Caroline mendapatkan bantuan Jennifer dan Luis juga tidak ada hubungannya dengan perginya Caroline saat ini. Jika dia bisa, dia pasti sudah mengejar Caroline.

Jika Sena bukan Mate-nya mungkin dia tidak ada di sini sekarang, mungkin dia berada di samping Caroline dan membantunya untuk kabur lebih jauh. Buat apa dia bertahan di tempat seperti, tapi dia juga tidak bisa meninggalkan Sena sendirian di sini.

Luis mendengus menatap pada manik merah sang Alpha "kau bisa berpikir bukan! Jadi lakukan itu setelah aku pergi!"

Luis melangkah pergi, meninggalkan ruangan sang Alpha begitu saja. Rasanya begitu buruk dan Luis tidak mau merasakan hal seperti ini lagi, maniknya menatap ke arah Jeremy yang ternyata menunggu di luar.

Apakah pria Beta itu mendengar pembicaraan mereka? Ah.. itu tidak penting yang lebih penting dia harus menemui Jennifer sekarang. Banyak yang ingin dia tanyakan pada Jennifer akan alasan Caroline yang tidak kembali.

Dia tau bahwa Caroline tidak akan mungkin kabur tanpa dia, walau dia di sini karena ayahnya tapi di luar sana jelas berbahaya. Dan jika hal itu sampai terjadi, Luis akan menyalahkan dirinya karena tidak bisa berada di samping Caroline sekarang.

"Apa yang kau lakukan!?"

Jeremy tersenyum tipis, menepuk bahu Luis beberapa kali "kau harus sabar.."

Luis mendengus, apa-apaan ini! Apakah Jeremy tengah menasehatinya, ah.. sangat menyebalkan dia mendengarnya di saat seperti ini. Dan Luis tidak peduli, memilih untuk pergi meninggalkan Jeremy yang menatap kepergiannya.

Sebenarnya apa yang Jeremy pikirkan, apa mungkin Jeremy sudah tau dari Jennifer. Tidak mungkin jelas Jennifer bilang bahwa dia tidak akan mengatakan apa pun soal Caroline pada Jeremy. Tapi kenapa Jeremy seperti mengetahui sesuatu yang dia tidak tau.

Ah.. kenapa dia harus mengahadapi hal buruk saat ini 'cepatlah kembali Lin!'

Hanya itu yang bisa Luis harapkan sekarang, dia tidak tau harus apa! Sampai dia merasakan sebuah tangan menyentuh pergelangan tangannya. Maniknya terbuka menatap ke arah Sena yang tersenyum lebar padanya "Luis.."

Sena terlihat begitu senang, memang apa yang menyenangkan di hari yang buruk ini? "Hm.."

"Kamu khawatir soal Caroline?" tanya Sena menatap manik Luis yang terlihat begitu lelah.

Perasaan mereka jelas sudah saling mengerti satu sama lain, ya mungkin inilah yang di inginkan Caroline. Dan Luis tidak boleh menyia-nyiakan Sena di dekatnya "maaf jika kau cemburu lagi.."

Luis berucap pelan menarik tangan Sena untuk bisa dia genggam erat, perasaan hangat mulai memenuhi diri mereka masing-masing hingga Sena mengangguk dengan semangat. Sena mulai menerima kekurangan Luis yang satu ini, Luis yang masih memikirkan Caroline saat bersamanya.

Seperti perkataan kakaknya bahwa dia hanya perlu percaya pada Luis saat ini, karena mungkin dia akan tau dengan sendirinya masalah Luis dan Caroline. Perbincangan Luis dan Caroline di hari itu jelas terasa aneh baginya, mungkin terdengar seperti hal yang biasa.

Tapi Sena melihat tatapan keduanya yang saling hancur bersama. Jelas hal itu bukan hal yang biasa, dan Sena tidak ingin bersikap kekanak-kanakan lagi di depan Luis "aku tidak tau alasan kalian begitu dekat tapi aku percaya padamu karena kamu Mate-ku!"

'Bahkan Caroline tidak lagi membawamu dalam masalahnya seperti sekarang'

Sena tersenyum tipis, dia langsung memberikan sebuah ciuman kecil di wajah Luis. Luis terlihat terkejut tapi dia langsung tersenyum lebar menatap ke arah Sena yang tertawa kecil.

"Kau mulai berani huh.."

Luis mendekat, dia berniat menggoda Sena tapi Sena memilih kabur meninggalkan Luis yang tertawa puas "kamu bisa cari Caroline, aku akan bersama kakakku! Sampai jumpa lagi.."

Luis menggeleng kecil, hubungan mereka ternyata mulai membaik dan Luis menyukainya.

Mungkin waktu adalah obat untuk segala masalah dan di samping itu juga harus ada usaha untuk menyelesaikan masalah itu. Karena jika tidak maka masalah itu akan berangsur-angsur memburuk dengan adanya waktu yang terbuang.

Luis kembali fokus, dia langsung berjalan kembali menuju ke tempat dimana ruangan Jennifer berada. Sampainya di sana Luis menatap ke arah Jennifer yang tengah duduk tenang "apa ini pekerjaanmu sehari-hari?"

Jennifer mengangkat alisnya menatap ke arah Luis yang menatapnya kesal "kau itu kenapa!?"

"Kenapa Caroline belum kembali!?"

Luis tidak perlu menjawab, dia hanya perlu mengatakan alasan kenapa dia ada di sini. Bukankah itu lebih penting saat ini!

Jennifer menghela nafas kasar, dia menaruh cangkir tehnya menatap ke arah Luis lagi "kenapa kau tidak bisa sabar ! Aku juga tidak tau tapi sepertinya Caroline masih perlu waktu"

Luis mendengus, dia langsung mendekati Jennifer sampai suara tepuk tangan terdengar di belakang mereka "jadi kalian tau!?"


CREATORS' THOUGHTS
Park_Keyza Park_Keyza

Vol 1 bakal selesai sebentar lagi, mungkin sekitar tiga chapter lagi. Ada yang penasarankah?

Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C47
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login