Rendra meninju bahu Alex pelan, "tau aja lo. Gue yakin sepuluh tahun ke depan Cia bakal nyesel pernah nolak kita." Setelah itu mereka tertawa.
Jo memotong, "Cia nggak akan pernah nyesal."
Cia menimpali, "gue suka gaya lo Jo, cuma lo yang paham gue." Jo tersenyum, cewe kantin yang liat itu langsung melting. Jo emang seganteng itu.
"Bisa balik ke pokok permasalahan? Jangan ngalihin pembicaraan." Dia natap Cia penuh selidik, "lanjut."
Cia menarik napas, "berasa di pengadilan gue. Sumpah, nyokap gue aja nggak seotoriter ini."
Cia melanjtukan setelah mendapat tatapan tajam Cecil, yang lain langsung diam nggak berani nyeletuk. Serem oy sama Cecil, awalnya lugu ternyata suhu.
Untung cantik.
"Om gue ke Vegas, nggak ada akhlak gue di tinggalin di Boston sendirian, emang di sewain hotel kelas satu tapi tetap aja lonely. Untungnya gue liat story pak Boy."
"Gila banget om lo, nggak bertanggung jawab. Pacarnya orang Vegas? Gue yakin sering nongkrong di Casino. Pasti." Sahut Aneth.