Dhika terus melumat bibir semanis cherry ini. Hatinya bergejolak merasakannya, bibir Cia terasa dingin dan Dhika menyukainya.
"Balas ciuman saya kalau kamu mengizinkannya." Dia menghentikan sejenak ciumannya dan bicara tepat di bibir istrinya yang tegang seperti batang kayu dengan tatapan kosong seperti habis melihat hantu.
Dhika mencubit pelan dagu gadis itu sampai matanya mengerjap, bulu mata lentik itu sepertii ekor mereka yang indah.
"Gimana saya balasnya." Cia bicara dengan gigi rapat dan bibir kaku. Dia masih shock.
"Ikuti apa yang saya lakukan." Mata mereka saling menatap. Yang satu penuh minat yang satu kayak orang di hipnotis. Nurut aja bawaan.
Cia ngangguk kayak hiasan mobil. Dhika kembali melumat bibir Cia dan di sambut oleh gadis cantik itu.
Ibarat orang baru belajar bawa mobil gitu juga ciuman Cia, main serobot aja sampek bibir Dhika di gigitnya. Pria itu membiarkan rasa sakit itu dengan senyum penuh kemenangan di dalam hati.
hallo, selamat membaca ya ^^
boleh tinggalkan jejak komentar ya, agar kami semangat.
i love u all ^^