Marpuah baru saja selesai mandi, dan ia tengah bersiap-siap untuk belajar mengaji dengan Ustad yang di bawa oleh Jeng Oktaf.
Sebelum keluar kamar tak lupa Marpuah merias wajahnya.
Tentu saja, itu juga berdasarkan perintah dari Jeng Oktaf.
Lagi pula meskipun tidak di suruh pun, Marpuah yang sekarang sudah terbiasa berdandan setiap hari.
Sekarang merias wajah adalah hobi dari Marpuah.
Ceklek!
Marpuah keluar dari dalam kamar, dia mengenakan gamis milik Jeng Oktaf, dengan setelan jilbab yang senada.
"Subhanalah, anak Mami, cantik banget," puji Jeng Oktaf.
"Ih, Mami, kenapa pakek muji segala, Pu'ah, 'kan emang udah cantik dari lahir," sahut Marpuah.
"Iya, kamu emang udah cantik dari lahir tapi begitu kamu pakai jilbab aura kecantikan kamu jadi naik, 5 kali lipat!" tukas Jeng Oktaf.
"Ah, masa sih, Mi!"
"Iya! Yasudah, sekarang buruan temui tuh, Pak Ustad-nya, kasihan dari tadi udah menunggu!" tukas Jeng Oktaf.