Abian menarik kerah baju Daniel lagi, membuat lelaki yang sudah terkulai lemas itu terpaksa bangkit dari posisinya sampai dia berdiri dengan kaki yang tidak kuat menopang berat badan. Abian sudah mengangkat tangan dan bersiap memukul Daniel, tapi niatnya urung dilakukan dan segera menurunkan tangannya kembali.
Entah apa yang ada di pikirannya, dia hanya berpikir jika itu adalah perbuatan yang sia-sia. Apapun yang dia lakukan, itu sama sekali tidak bisa merubah keadaan, karena sekarang dia dan Ayla sudah benar-benar hancur.
Meski masih belum mendapat surat gugatan cerai, tapi Abian juga tidak bisa memastikan kalau pernikahannya akan tetap baik-baik saja. Rasanya seperti mimpi jika melihat bagaimana kekecewaan Ayla terhadapnya, tapi inilah kenyataan pahit yang harus dia telan.
Daniel tersenyum simpul. "Kenapa? Nggak berani? Oh, atau kamu takut di marahin Ayla, ya?" tanya Daniel dengan pertanyaan yang terdengar sedikit ngelantur.