"Terserah apa katamu," ujar Silvia, bahkan ia melepaskan branya begitu saja hingga buah dadanya yang berukuran sedang itu terpampang di depan mata Ardha Candra.
Ardha Candra menyisi ke kiri namun dengan cepat Silvia mendorongnya hingga tersandar ke dinding. Silvia mengurung Ardha Candra, menggencetkan tubuhnya ke tubuh pria tersebut.
"Kau tidak akan kemana-mana sebelum memberikan kesenangan padaku, Ardha."
"Me—menjuahlah!" ucap Ardha Candra sembari membuang muka ketika Silvia hendak menciumi bibirnya. "Berikan saja kunci pintu itu padaku!"
"Tidak akan!" Silvia menyeringai, lalu menggerak-gerakkan badannya yang menggencet badan Ardha Candra sedemikian rupa.
Tangan sang gadis kembali menggerayangi selangkangan sang pria.
"Sil—Silvia, hentikan…"
"Nikmati saja, Ardha, nikmati," ucap Silvia. "Toh, tidak akan ada yang rugi."
Sang gadis tersenyum manis sebab merasa Ardha Candra sudah tidak melawan lagi. Ia bahkan berhasil menempelkan bibirnya ke bibir pria tersebut.