Perempuan paruh baya itu masih saja menangis di dalam kamarnya karena dia pasti tidak menyangka akan kehilangan Putri kesayangannya begitu cepat bahkan dia kerap kali berteriak dan menginginkan kematiannya daripada kematian sang putri.
Menata menginap dua hari di rumah kau yang sama tahu untuk membuat perempuan paruh baya itu sedikit lebih tenang dan ada teman anak Verrel tidak tinggal lagi di rumah tersebut dan dia memilih tinggal di rumah Dian.
Renata hanya bisa menangisi keadaan ibunya yang tampak frustasi.
Bahkan saat sarapan cuaca Samantha melewatkannya karena dia tidak ingin memakan apapun saat ini, Renata sudah berkali-kali membujuknya namun dia masih saja merasa kecewa dan juga sedih.
Dia berusaha menghubungi Verrel untuk membuat ibunya menjadi lebih tenang namun saat ia mencoba itu tiba-tiba Dian yang mengangkat.