sinopsis :
Alexa salah satu gadis yang cukup cantik dan populer karena kepintarannya di Kampus yang membuat semua orang menghormati nya
namun suatu hari, Samuel salah satu anak konglomerat dan juga anak pemilik kampus tersebut sedang melakukan taruhan untuk mendapatkan sebuah mobil mewah dan juga villa di Italia,
namun taruhan itu berhubungan dengan Alexa, siapa yang dapat meniduri gadis itu maka dia pemenang nya,
Samuel nekat memberikan obat tidur pada Alexa dan memperkosa nya setelah itu dia memakaikan baju nya kembali lalu pergi begitu saja
Alexa hamil dan tidak tahu siapa ayah bayi nya hingga suatu hari dia bertemu dengan Samuel kembali dalam keadaan bayi nya sudah berumur enam tahun.
apa Samuel akan mengakui kesalahannya setelah melihat putri cantik nya? atau diam dan menjadi pengecut selama nya?.
________________
story 2. PRIA KAYA YANG ANGKUH.
Las Vegas.
" nanti ketika acara kelulusan dan pesta prom ninght..kau harus bisa meniduri nya " Ucap Stevan melirik kearah kawannya yang lain dengan suara yang berbisik
" Apa yang akan kau berikan sebagai jaminan ? " Ucap salah satu sahabatnya dengan tatapan sinis
" Aku bisa memberikan mobil sport ku " jawab nya enteng
Gerald dan Jake hanya terkekeh mendengar nya, ini bukan pertama kalinya mereka melakukan taruhan seperti ini
mereka adalah anak-anak orang kaya di dalam kampus yang sangat terkenal daerah Las Vegas,
bahkan salah satu dari pria tersebut adalah anak pemilik Kampus yang cukup terkenal karena wajah tampannya
dia adalah Samuel O'Conner, pria tampan berusia 21 tahun.
saat mendengar taruhan tersebut sontak Samuel bertanya
"apa yang akan kau jadikan jaminan kali ini?" tanya nya
pria berkulit putih bernama Steven tersenyum
" Mungkin aku harus merelakan apartemen ku " ucap nya pelan
Mereka adalah sekumpulan anak anak konglomerat terkaya di Las Vegas, mereka melakukan apapun selalu dengan taruhan
Meskipun mereka sanggup membeli apapun yang mereka mau tapi... taruhan adalah permainan yang menyenangkan bagi mereka
" Baiklah aku setuju..siapa sasaran nya " tanya Samuel.
Stevan menatap gadis polos yang sedang duduk menyantap burger dengan kentang goreng tersebut
" Oke.. tidak terlalu buruk " ucap Samuel terkekeh seraya menatap gadis itu
" hei... kalian !! Berhentilah membuat orang lain susah, apa kau ingin merusak masa depan gadis polos seperti itu " gerutu Fabio kesal
" Sudahlah Fabio...ini bukan kali pertama kita melakukan ini bukan ? " Jawab Gerald tersenyum
" Tapi.. merusak masa depan gadis polos,bukankah itu hal yang menjijikkan? Lebih baik kau sewa gadis di club seperti biasa..aku kasihan melihat gadis tidak berdosa itu" ungkap nya kesal
Yang lain hanya terdiam mendengar mendengar ocehan Fabio yang tampak kesal
dia marah karena taruhan ini telah mengarah pada masa depan seorang gadis yang tak berdosa
bukan kah mereka sering melakukan taruhan apapun selain menghancurkan masa depan seorang gadis?
Samuel kembali menatap gadis tersebut sambil tersenyum smirk
" Apa yang sudah ku ingin kan..pasti akan terjadi Fabio " ujar nya pelan
Fabio berdecih kesal dan menggeleng kan kepala nya sambil menarik nafas dalam-dalam.
"kalian sudah gila.. aku tidak ikut-ikutan untuk hal semacam ini" decih nya tak.suka
sementara yang lain hanya terkekeh menatap kearah Fabio yang tampak kesal
" Persiapkan dirimu untuk besok malam Samuel O'Conner " seru Stevan dan berlalu meninggalkan sahabat nya yang masih duduk di kantin kampus
________
pesta dansa acara ulang tahun Kampus.
Semua mata tertuju pada sekawanan 4 pria populer di kampus mereka, tentu saja kedatangan mereka sempat membuat para gadis-gadis menjerit senang.
ini adalah malam yang tepat untuk merayu salah satu dari keempat pria tersebut
karena mereka selain tampan juga sangat kaya raya meskipun terkadang bersifat sedikit sombong tapi mereka mempunyai fans perempuan paling banyak di sekolah.
Mereka berempat langsung menuju meja bar.. mereka mencari sosok gadis yang menjadi incaran mereka malam ini
Mata mereka terus saja mencari hingga tiba tiba berhenti pada sosok gadis manis memakai dress merah dan membuat nya semakin elegan
" Lihat " tunjuk stevan
" Dia berbeda.. terlihat cantik bukan " ujar Gerald terkekeh dan bersiul kecil
Samuel hanya tersenyum smirk menatap nya
" Aghh..aku tidak percaya kalian akan melakukan hal menjijikkan seperti ini " gerutu Fabio tak suka, dia pun menghela nafas panjang sambil menyeruput minumannya dan kembali menatap kearah Samuel kesal
" Bahkan kau bisa membeli hotel dengan uang mu , kenapa harus bertaruh untuk seorang gadis yang tak berdosa " ucap Fabio frustasi
" Sudahlah.. jangan membuat ku tidak mood malam ini " gerutu Samuel pelan
Yang lain hanya tersenyum memandang kedua sahabat tersebut
Malam semakin larut..semua orang asik berdansa dan tersenyum bahagia
Begitu pun dengan Alexa...gadis manis tersebut menjadi primadona malam itu, gadis yang cantik dan pintar serta selalu bersikap sopan terhadap siapapun yang di temui nya
selesai menari gadis itu menuju meja bar untuk meminta jus cranberry
Dia berdiri dan memesannya, Gerald yang berdiri tepat di samping nya mencoba menegur
" Ohhh..kau Alexa bukan.. salah satu mahasiswi terpintar di kampus kami? " ucap nya ramah
Gadis itu tersenyum ramah menatap Gerald dan 4 sahabat nya yang lain
" Ini minuman mu, ambilah " seru stevan tersenyum
" Terimakasih " ucap gadis tersebut dan hendak melangkah pergi
gadis itu segera meminum nya hingga hampir habis, lalu kembali ke kerumunan teman teman nya yang lain
sementara 4 pria sedang menatapnya menunggu waktu yang tepat untuk membawa gadis tersebut
Terlihat dari jauh wajah gadis itu mulai memerah, dengan sempoyongan gadis itu berusaha menggapai bangku di samping nya
Sebelum gadis itu benar benar terjatuh.. Samuel menangkap tubuh gadis itu
Gadis polos itu pingsan dan Samuel segera membawa gadis tersebut ke tempat yang agak sepi
" Baiklah nona Alexa..malam ini adalah milik kita " bisik nya di telinga gadis tersebut
dia pun mulai mengecup bibir gadis tersebut dan meraba setiap inci gadis itu
"Wow luar biasa indah" bisik nya sambil mengamati setiap lekuk tubuh gadis itu
tanpa pikir panjang pun, Samuel segera meniduri gadis itu dan pergi setelah puas dengan nya.
Las Vegas, pagi 6.30
Alexa membuka matanya pelan,terasa silau matahari pagi menyambut nya
Dia menatap langit-langit kamar dengan heran karena ini bukan kamar nya
Dia bangkit dari tidurnya
" Ini di mana..apa yang terjadi " ucapnya kaget sambil memegang kepalanya yang masih terasa pusing
Dia membuka selimut di lihatnya pakaian yang di kenakan masih utuh...dia menarik nafas dalam-dalam
Tapi tunggu!
Ada darah di sprei...itu darah apa dan kenapa dia merasakan sakit di area sensitif nya
Apa yang terjadi?
Dia mencoba mengingat tapi hasilnya nihil, dia bahkan tidak mengingat apapun kejadian malam itu, bahkan baju nya masih utuh sama seperti saat dia pakai ke pesta malam tadi.
Dia bergegas pulang ke rumah dan meninggalkan hotel tersebut dengan menahan perih di area sensitif nya,
gadis polos itu benar-benar tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya dan kenapa dia bisa berada di dalam hotel sendirian?
dia pun segera menyetop taksi dan memberikan alamat rumah nya kemudian pergi dari hotel tersebut
___________
gadis cantik itu tertatih masuk kedalam rumah dan membuat teman sekamar nya heran,
" Kau dari mana? Aku menunggu mu semalaman" tanya Irene penasaran sekaligus khawatir
Alexa meraih gelas dan menuangkan air lalu meminum nya
" aku bingung, karena aku tiba-tiba ada di sebuah hotel tapi aku hanya sendirian disana " jawab nya pelan
" Benarkah..apa yang terjadi " kini raut wajah Irene semakin bingung sekaligus cemas
" Aku tidak tahu.. pakaian ku lengkap tapi aku melihat bercak darah di sprei dan... sepertinya ini sangat sakit " ucapnya lirih
" Ya ampun..segitu polosnya? Kau tidak tahu apa yang sudah terjadi ? Seseorang meniduri mu lalu dia pergi meninggalkan mu di hotel " bentak irene kesal karena tingkah polos sang sahabat.
gadis itu terdiam mematung mendengar ucapan Irene, jantung nya berdetak kencang dan matanya mulai berkaca-kaca
dia tidak percaya bahwa hal itu terjadi pada nya,
Dia.. sudah di perkosa dan dia tidak tahu siapa yang melakukan nya? dasar brengsek!
" Bodoh " ucap Alexa merutuki diri nya sendiri
Irene menangis pun memeluk erat tubuh sahabat nya, dia merasa iba karena sahabat polos nya telah di hancurkan begitu saja
" Aku bodoh " ucapnya lagi dengan bibir yang bergetar
" Bahkan aku tidak tahu siapa si brengsek itu " tambah nya lagi sambil memukul-mukul kepala nya frustasi
Irene memegang tangan gadis itu agar tidak menyakiti diri nya sendiri
" Sudah.. tidak usah menangis,sekarang mandilah akan ku buatkan makanan untuk mu"
Ujar nya sambil membopong tubuh Alexa masuk ke kamar nya
*****
Sudah sebulan Alexa mengurung diri di kamar,dia lebih banyak diam bahkan menjadi semakin pendiam sejak kejadian itu,
Irene yang melihat keputusasaan sahabatnya itu hanya mampu menangis tanpa bisa berbuat apa-apa.
" Apa kau ingin ku buatkan teh " tanya gadis itu lembut
Alexa mengangguk.. matanya sembab kondisi nya memprihatinkan.
" Sampai kapan kau akan terus begini ? Jadilah Alexa yang dulu..aku merindukan senyuman mu " ucap Irene terisak
Alexa menatap mata sahabat nya lekat, dia beranjak dari duduknya dan mengambil sesuatu
" Ini " ucap nya pelan sambil menunjuk kan sesuatu kepada sahabat baik nya,
Irene tercengang, dia menangis semakin kencang saat dia melihat dua garis biru di tespack milik sahabat nya itu
Dia langsung memeluk nya erat dan mengusap rambut nya
wajah Alexa Tampak depresi terlebih saat dia memperlihatkan testpack tersebut pada nya
" Aku selalu ada di sisi mu Alexa, kau jangan khawatir" ucapnya lirih
Alexa menarik nafas panjang
"aku tidak mungkin menggugurkan kan nya, aku takut" Isak Alexa sambil menangis sejadi jadinya
Irene memeluk kembali tubuh sahabat nya dan mengusap wajah nya dan menghapus jejak air mata Alexa
"aku tidak mungkin pulang ke rumah dalam keadaan hamil, ibu tiri ku begitu membenci ku" pungkas nya lagi
Irene tersenyum tipis
"orang tua ku cukup kaya, kau bisa bekerja di perusahaan nya nanti" ucap sahabat nya itu lembut
Alexa menggeleng
"kau sudah cukup memberi ku banyak Irene..aku harus berterima kasih pada mu, dan sudah ku putuskan,aku akan membesar kan anak ini..dan mulai sekarang aku akan mencari kerja untuk menghidupi anak ku nanti" ucap gadis itu sesegukan
" Apa..kau serius..kau bahkan belum menikah dan masih kuliah?" tanya Irene memastikan
"Aku tidak mau menggugurkan bayi tidak berdosa ini, ku mohon mengerti posisi ku" ucap Alexa dengan tatapan lirih
Irene memeluk erat-erat tubuh sahabat nya, dia menatap lekat wajah cantik Alexa
" Aku mendukung keputusan mu, kita akan membesarkannya bersama..nanti dia akan memanggilku bibi cantik " ucap nya yang di iringi senyuman memelas dari alexa
****
7 bulan setelah kejadian itu, kedua sahabat tersebut tetap tinggal bersama
dan seperti biasa, kedua orang tua irene mengirimi uang yang cukup banyak untuk kebutuhan Alexa juga Irene
terlebih saat ayah irene tahu tentang kejadian yang menimpa teman anak nya itu,
Alexa sibuk mengecek pasokan makanan di lemari pendingin,
" Aku harus ke housemart.. sepertinya persediaan daging dan sayuran kita kosong, aku akan membelinya " ucap Alexa sambil merapikan tas nya hendak keluar
Irene hanya mengangguk dan tersenyum ke arah nya
" Hati hati " teriak Irene dari ruang tv
gadis tersebut segera berjalan kearah housemart yang tidak jauh dari apartemen mereka
sesampainya di housemart gadis tersebut berjalan menyusuri lorong sambil membaca daftar belanjaan nya,
setelah dirasa cukup untuk stok makanan di rumah dia segera menuju kasir hendak pulang tanpa di sadari troli nya bertabrakan dengan seseorang dan membuat nya terpekik kaget.
" Oh maaf " ucapnya pelan
Pria itu berbalik dan membelalakkan matanya sempurna saat berhadapan dengan gadis yang dia kenal
" kau Alexa adik tingkat ku di kampus dulu bukan?" tanyanya penasaran
"kau kakak tingkat ku ya" ucap gadis itu
Fabio tersenyum menatap wajah gadis tersebut,, matanya membulat saat melihat perutnya yang membesar
" Ka..kau hamil apakah kau sudah menikah? " tanya nya heran
Alexa tersenyum lirih menatap Fabio sambil menelan ludah nya
" Mana suamimu, kenapa kau belamja sebanyak ini sendirian" tanyanya lagi
" Aku..aku, tidak menikah " ucap nya sambil menahan air matanya, sudah tidak ada lagi yang bisa dia tutupi
semua orang sudah terlanjur mencap nya sebagai gadis jalang.
Fabio membulatkan matanya sempurna
" Ohh maaf .. aku.." ucapan nya tercekat
Alexa tersenyum hambar
" Aku sudah terbiasa mendengar pertanyaan itu dari banyak orang jadi kau tidak perlu khawatir aku akan tersinggung... sudah tidak apa-apa " ucapnya sambil tersenyum
" Kau sendiri sedang apa " tanya gadis itu seraya mengalihkan pembicaraan
" Ahh..aku membeli cemilan untuk kekasihku..dia suka sekali makan snack..lihat daftar yang dia kasih..banyak sekali bukan " ucap Fabio terkekeh
Alexa tersenyum halus melihat nya
" Wah dia sangat beruntung memiliki pacar seperti mu, baik dan perhatian " ujar gadis itu pelan dan membuat Fabio tersenyum halus menatap nya
" Aku tidak sebaik yang kau pikir " jawab Fabio dalam hati
" Baiklah aku pulang dulu " ucap gadis itu sambil berlalu
" Mau ku antar?" tawar Fabio
" Ahh tidak..aku sudah memesan taxi" sergah nya
" Ya sudah jagalah dirimu.. hati hati, aku akan membantu mu membawakan belanjaan mu sampai taksi" ucap Fabio dan menaruh beberapa belanjaan tersebut di dalam bagasi
gadis itu tersenyum tipis dan masuk kedalam mobil nya kemudian meninggalkan pusat perbelanjaan tersebut
Fabio menatap mobil gadis itu lekat
" Kau hamil... sedangkan lelaki brengsek itu dia sedang bersenang senang dengan wanita wanita di club malam, kau sungguh keterlaluan Samuel.. merusak masa depan gadis sebaik itu" batin Fabio lirih
_________
hari demi hari Alexa lalui dengan susah payah bahkan setelah tujuh tahun berlalu dia masih tetap tinggal bersama dengan Irene. sahabat dekat nya
kini dia telah menjadi seorang ibu dari gadis cantik bernama Briana,
"Briana..cepat makan sarapan mu dan berangkat ke sekolah " ucap Irene kencang sambil membersihkan piring di atas meja bersama dengan pelayan yang Sofia pekerjakan
" Iya bibi cantik " jawab nya pelan
Irene tersenyum melihat keponakan nya sudah bisa memakai sepatu nya sendiri
" Kau memang pintar,, sudah bisa memakai sepatu mu sendiri..sini cium bibi dulu " pinta nya lembut
Briana beranjak dan mencium pipi Irene manja
" Kau tahu bi, ibu selalu memarahiku kalau aku tidak bisa memakai sepatu ku sendiri " bisik nya pelan sedangkan irene hanya mengangguk saja dan tersenyum
" Sudah.. berhenti membicarakan ibu..ayo cepat makan sarapan mu lalu kita jalan " gerutu Alexa datar
Irene dan Briana tersenyum bersamaan dan saling mengedipkan mata
"habiskan sarapan mu setelah itu berangkat sekolah, kakek Julio bilang..dia akan mengirimi mu tas baru" ucap nya pelan
mata gadis kecil itu membulat
"benarkah? kakek Julio akan mengirimi ku tas baru?" tanya gadis itu
Irene mengangguk, sementara Alexa hanya tersenyum lebar
"ucap kan terimakasih ku pada ayah mu" bisik Alexa pelan di telinga Irene
perempuan itu mengangguk dan berkata "oke"
selesai sarapan, Briana meraih tas di atas meja dan beranjak pergi
" Aku berangkat ya bibi.." ucap nya sambil melambaikan tangannya
Irene tersenyum dan langsung ikut bergegas ke kantor.
selama di perjalanan, Alexa juga Briana saling bergandengan tangan
" Ibu " panggil gadis kecil itu
" Hmmm" sahut Alexa pelan
" Di mana ayahku.. seperti apa wajahnya" pertanyaan tiba-tiba dari bibir gadis itu membuat Alexa terdiam
dua terdiam tak menjawab dan masih tetap memegang erat tangan anaknya
" Sudah sampai sekolah mu..sana cepat masuk" ucap Alexa seraya mengalihkan pembicaraan
Briana menghela nafas panjang dan menatap kearah ibu nya
" Ibu " suara lirih Briana membuat Alexa hancur, dia pun pura-pura tersenyum dan mendorong pelan tubuh putri nya
" Sudah masuk nanti kau telat..ibu akan menjemput mu setelah makan siang oke" Alexa berbalik dan tanpa disadari air matanya mengalir perlahan
Bagaimana bisa dia menjelaskan perihal ayah nya.. wajah nya saja dia tidak tahu.. sungguh menyedihkan!