_Beberapa tahun lalu_
Nina baru saja turun dari kereta api yang membawanya dari Bandung ke Jakarta. Ia berencana untuk menemui sang suami yang bekerja di Jakarta. Nina memang sengaja tidak memberi kabar kepada Bram suaminya.
Sejak pagi Nina tampak gelisah hingga membuat Damian sahabat sekaligus bosnya itu kesal. Melihat Nina yang mondar mandir dan tampak gelisah membuat Damian pusing.
"Kalau kau mau menyelesaikan sesuatu, kau boleh pergi. Selama aku pergi ke Yogya kemarin kau juga sudah melakukan semua pekerjaan dengan baik. Kau mau ke Jakarta kan? Aku tau kau masih pengantin baru dengan Bram. Tapi, kalian sudah harus berpisah karena pekerjaan."
Nina tersenyum gembira mendengar ucapan Damian.
"Kau ini memang sahabatku yang paling mengerti. Kau bisa membaca pikiranku?"