"Jadi... Apa tawaranmu Nico Robin..?"
"Mengejutkan sekali kau tahu tentang informasi rahasiaku.."
Shiro dan Robin saling menatap sambil tersenyum, suasana lebih mencengkam dan tegang dari sebelumnya. Nami berkeringat dingin, karena di depan mereka saat ini adalah tangan kanan dan orang kepercayaan Crocodile.
Zoro menyentuh pedangnya dan siap untuk menyerang, Ussop mengarahkan ketapelnya ke Robin, tapi tubuhnya terus bergetar ketakutan, sedangkan Sanji hanya terus menatap Robin dengan mata berbentuk hati.
"Aku ingin menawarkan kalian ini.."
Robin mengambil sesutau di dalam sakunya dan menunjukan kepada Shiro sebuah Log Pose.
"Log Pose..?"
"Benar... Tapi ini Log Pose Abadi yang akan menunjukan ke pulau terdekat Alabasta.."
Robin memberikan kepada Shir Log Pose Abadi itu, Shiro mengamati Log Pose di tangannya.
"Bagaimana..?"
Robin tersenyum ke arah Shiro dan berpikir kalau Shiro akan menerimanya. Log Pose yang berada di tangan Shiro tiba-tiba diambil oleh tangan Luffy yang memanjang seperti karet.
"Kau tidak dapat memutuskan kemana kapal kami akan berlayar..!!"
Luffy langsung menghancurkan Log Pose itu, dia memiliki wajah marah kepada Robin. Melihat Luffy dan mendengarkan perkataan Luffy, membuat Shiro tersenyum dan berpikir kalau dia tidak salah dalam memilih seorang Kapten.
"Seperti yang di katakan Luffy... Kita tidak butuh itu.."
Robin terkejut melihat Luffy yang tanpa pikir panjang langsung menghancurkan Log Pose pemberiannya, tapi dia tidak marah dan membenci Luffy yang menghancurkan Log Pise miliknya.
Robin melemparkan Topi Jerami milik Luffy ke arah Luffy.
Luffy menangkap Topi Jerami miliknya dan memakainya kembali. Setelah Robin memberikan Topi Jerami Luffy, dia langsung menghilang tanpa diketahui semua orang.
"Luffy, kenapa kau menghancurkan itu... Log Pose itu bisa menunjukan arah pulau yang dekat dengan Alabasta..?!"
Nami bertanya dengan nada sedikit tinggi, dia ingin cepat-cepat untuk ke Alabasta untuk mengambil hadiah uang dari Vivi.
"Orang lain tidak dapat memutuskan ke arah mana kapal ini berlayar.."
Melihat sikap Luffy teguh dalam pendiriannya membuat Nami menyerah, Zoro dan yang lainnya menghela nafas lelah secara bersamaan, tapi tiba-tiba Shiro tertawa yang mengejutkan mereka semua.
"Hahahaha..!! Luffy, memang selalu seperti itu.. Tapi itulah yang membuat Petualangan Bajak Laut kita menjadi menyenangkan..! Kau memang yang terbaik Luffy..!"
"Shishishishishi... Terima kasih Shiro.."
"Ya, memang dia selalu begitu... Tapi Koki Mesum ini tergila-gila dengan wanita tadi... Huft~.. merepotkan.."
Zoro menunjuk Sanji sambil menghela nafas lelah.
"Apa katamu Kepala Lumut sialan..!!"
"Kau mau bertarung denganku Koki Mesum..!!"
"Kalau begitu ayo Kepala Lumut sialan..!"
Bam!! Bam!!
Melihat Zoro dan Sanji yang bertengkar, Nami langsung memukul kepala mereka berdua dengan sangat keras.
"Kalian jangan bertengkar..!!"
Luffy dan Shiro tertawa keras, dan di ikuti lainnya. Kapal mereka sekarang menuju ke pulau berikutnya... Dan Shiro tahu dengan nama pulau berikut.... Little Garden..
=====================================
"Wow..! Kereennn.!!"
"Apanya yang keren bodoh..! Itu terlihat menyeramkan..!"
Nami sedikit takut dengan pulau di depan mereka, pulau itu hanya berisi hutan yang lebat, tadi juga dia mendengar suara auman binatang buas yang membuatnya semakin takut.
"Di sini sepertinya ada beberapa binatang untuk di jadikan makanan... Fiuh~.."
Sanji merokok sambil berpikir untuk membunuh beberapa binatang untuk di jadikan makanan, karena stok makanan hanya tinggal sedikit lagi habis, dan Luffy lah yang menghabiskan stok makanan.
"Daging..! Masak daging Sanji..!"
"Ya, kapten bodoh..."
Sanji terlihat kesal dengan Luffy.
Kapal mereka menepi di pulau itu, di sekeliling mereka hanya ada hutan lebat dan menyeramkan.
"A..Apa-apaan ini..! Di sini hanya ada hutan lebat..!!"
Ussop memiliki wajah ketakutan dan tubuh yang bergetar, Nami dan Vivi juga takut seperti Ussop, tapi mereka berdua tetap mencoba berpikir positif. Luffy terlihat bersemangat dan langsung berlari ke dalam hutan.
"Ahh!!, Luffy, memasuki hutan..!! Si bodoh itu..!! Vivi bisakah kamu menemani Luffy..?"
Nami takut terjadi apa-apa pada Luffy yang memiliki otak bodoh, jadi dia meminta Vivi untuk menami Luffy, Vivi hanya mengangguk pasrah dan mulai berjalan memasuki hutan.
"Kapten sialan..!! Dia sangat beruntung..!!"
Sanji berteriak marah dan menangis iri.
"Oy, Koki Mesum..! Bagaimana kalau kita bertanding..?!"
Zoro tersenyum meremehkan Sanji, dia ingin bertanding dengan Sanji, karena pikirnya akan mengasikan dan juga sedikit berlatih.
"Pertandingan..?"
"Pertandingan membunuh binatang buas... Siapa yang dapat membunuh binatang buas paling besar akan menang..!"
"Ayo..!!"
Zoro dan Sanji langsung berlari kedalam hutan dengan sangat cepat.
"Ah!, Zoro dan Sanji juga sama...! Mereka itu..!!"
Nami sekarang sangat marah kepada mereka berdua, dia tadi ingin meminta Sanji untuk membantunya, tapi Sanji telah pergi.
"Kalau begitu, aku juga akan mengikuti mereka.."
Shiro juga berjalan mengikuti mereka, tapi Nami mencegahnya.
"Kau di sini saja Shiro..! Kau mau kenama..?"
"Aku ingin menjaga Kapten bodoh kita.. Apa kau yakin Vivi benar-benar bisa menjaga Luffy yang akan membuat masalah yang aneh..?"
Mendengar perkataan Shiro yang ada benarnya membuat Nami berpikir keras, Luffy memang selalu berbuat sesukanya dan tidak berpikir panjang saat melakukan sesuatu.
"Huft~.. Baikalah.."
"Ok, Nami.."
Setelah sudah di ijinkan oleh Nami, Shiro berjalan ke dalam hutan sambil menikmati pemandangan di sekitarnya.
Sekarang yang berada di kapal hanya ada Nami, Ussop dan Igaram. Ussop sekarang sangat ketakuan, karena orang-orang yang kuat di dalam Kru Bajak Laut Topi Jerami meninggalkan mereka.
Ussop sangat takut apabila ada monster atau seseorang yang akan menyerang mereka, tapi dia tersenyum gugup sambil terus berpikir positif.
"Haha.. Tidak mungkin ada monster di sini, kan..?"
Goaarrr!!
Ussop langsung terdiam ketakutan, seluruh tubuhnya bergetar ketakutan, pikirannya yang tadinya selalu berpikir positif menjadi negatif.
Di dalam hutan yang sangat lebat, Shiro sedang bertarung melawan Dinosaurus T-Rex yang lumayan kuat bagi orang seperti Luffy, tapi baginya monster di depannya sangat mudah untuk di lawan.
Shiro mengambil pedangnya dari sarungnya, dia melapisi pedangnya dengan Haki Busoshoku yang diminimalkan, lalu dia mengangkat pedangnya ke atas dan mengayunkan pedangnya ke bawah dengan sangat cepat.
Sriiingg!!
T-Rex di depannya langsung terbelah menjadi dua bagian, lalu Shiro melanjutkan perjalanannya menuju Luffy, tapi ada yang sebuah rumah yang terbuat dari lilin yang membuatnya tertarik.
Shiro memasuki rumah dan melihat furnitur seperti rumah biasa, dia melihat sebuah lemari es yang berisi makanan dan minuman, dia langsung saja memakannya dengan gaya santai.
Shiro melupakan Luffy dan yang lainnya, dia hanya duduk bebas sambil memakan makanan yang berada di dalam lemari es.
Shiro menghabiskan beberapa menit hanya untuk bersantai, dia sudah melupakan teman-temannya yang saat ini...
"Gomu-Gomu No... Bazookaa..!!"
Kedua lengan Luffy memanjang menembak seseorang di depannya, tapi pukulannya di tahan dengan sebuah lilin yang sangat keras.
"Hahaha... Kau tidak akan pernah bisa menghancurkan lilin milikku ini..!!"
Orang itu adalah seorang pria berukuran sedang dengan penampilan tubuh yang nampak lemah, dia memakai kacamata dan memiliki rambut yang di sisir rapih.
Orang itu adalah Mr.3...
Luffy terlihat sedikit kesakitan, lalu dia mencoba sekali lagi memukul lilin itu dengan kuat, tapi kali ini dia menggunakan Haki.
"Gomu-Gomi No... Rifle...!!"
Luffy memanjangkan satu lengannya lalu memutarnya, dia melapisi lengannya dengan Haki Busoshoku, lalu dia memukul ke depan dengan sangat kuat.
Boommm!!
Pelindung lilin itu hancur berkeping-keping, Mr.3 sangat terkejut dengan itu, seharusnya lilinya yang memiliki ketahanan yang kuat tidak akan pernah hancur, tapi Luffy mengahancurkannya dengan mudah.
"Santoryuu... Oni Giri..!!"
Sriiing!!
Di belakang Mr.3 terlihat pepohonan yang terpotong-potong menjadi beberapa bagian rapih, lalu terlihatlah orang yang menyebabkan pepohonan itu terpotong.
"Zoro, kau ada di sini..!!"
Luffy tersenyum senang saat melihat Zoro yang sepertinya sedang marah dan kesal dengan Mr.3.
"Sialan.!! Kau sangat menyebalkan..!!"
Zoro menatap Mr.3 marah, dia tadi sedang bertanding seru malawan Sanji, tapi tiba-tiba Mr.3 datang entah dari mana menangkapnya menggunakan lilin.
Mr.3 sangat ketakutan sekarang, dia sudah tidak bisa kabur lagi dari mereka berdua.
"Santoryuu... Tatsu Maki..!!
Zoro berputar dengan pedangnya yang menghasilkan putaran angin berbentuk naga, dia melesat cepat ke arah Mr.3.
Sriiingg!!
Zoro dengan sangat cepat menebas tubuh Mr.3 tanpa terlihat, Mr.3 mengalami luka parah di sekujur tubuhnya setelah Zoro tebas. Luffy memanfaatkan ini untuk mengakhiri pertarungan.
"Gomu-Gomu No... Canon..!!"
Luffy memukul udara beberapa kali sampai bayangan tangannya sudah banyak, lalu dia mengumpulkan semua tangannya menjadi satu pukulan sangat kuat.
Booommm!!
Mr.3 terlempar sangat jauh sekali dari mereka hingga mencapai laut.
"Woah, kau menjadi sangat kuat Luffy..!"
Zoro kagum dengan pukulan Luffy yang sangat kuat.
"Shishishishi... Ini berkat Shiro yang melatihku..
Luffy tertawa senang, Zoro mencengkram pedangnya dengan kuat, dia berjanji akan menjadi lebih giat berlatih.
Boomm!!
Terdengar suara ledakan yang berasal dari Sanji yang menendang T-Rex besar ke atas. Luffy dan Zoro terkejut dengan suara itu, dan mereka melihat Sanji yang terus menendang T-Rex di langit seperti terbang, lalu Sanji menendang kembali T-Rex itu kebawah ke dengan sangat kuat.
Boommm!!
T-Rex yang jatuh mengakibatkan suara ledakan yang lumayan keras, lalu Luffy dan Zoro berlari ke arah Sanji.
Di sisi lain...
Shiro terus bersantai sambil memakan buah-buahan, dengan suasana yang tenang membuat Shiro sangat nyaman hingga tertidur, tapi dia bangun karena ada suara...
Purupurupurupuru...
Shiro melihat siput atau yang di kenal sebagai Den Den Mushi di dunia ini.
Den Den Mushi biasanya di pakai untuk menelpon seseorang seperti ponsel. Shiro berjalan ke arah Den Den Mushi itu dan mengangkat telepon yang masuk.
"Apakah kau sudah menyelesaikan pekerjaanmu dengan baik..?"
Suara pria yang lumayan menyeramkan terdengar, Shiro mengenal suara ini.
"Ya, kami sudah menyelesaikannya.."
Shiro menjawabnya.
"Bagus... Jadi apa kau sudah menangkap Mugiwara No Luffy juga..?"
"Tenang saja... Kami menyelesaikan itu dengan mudah.."
"Haha.. Bagus.."
Lalu orang itu mengakhiri teleponnya, Shiro hanya tersenyum main-main.
Crocodile...
Crocodile sebenarnya ingin menelpon Mr.3, tapi karena tidak ada orang lain di rumah lilin itu selain Shiro, jadi Shiro yang mengangkat panggilan teleponnya dan juga menipu Crocodile.
Shiro ingin melanjutkan waktu santai-santainya, tapi makanannya sudah habis tidak tersisa sedikitpun, Shiro merasa kecewa dan pergi keluat rumah.
Shiro berjalan menuju kapal, dia melihat satu Dinosaurus T-Rex yang sangat besar dan sudah mati menghalangi jalannya, dia ingin menebasnya menjadi dua, tapi tiba-tiba kepalanya di pukul seseorang.
Bam!!
Shiro merasa sedikit sakit, dia ingin marah kepada orang yang berani-berani memukulnya, dia menoleh kebelakang dan melihat wajah Nami yang sangat menyeramkan.
Nami sepertinya sangat marah kepada Shiro, karena sesuatu.
"A..Ada apa..?"
"Kemana saja kau..?!!"
"I..Itu... tadi aku sedang melakukan tugas penting.."
"Tugas apa..?!"
"Aku membantu Luffy, Zoro dan Sanji bertarung melawan penjahat.."
Tiba-tiba ketiga nama orang yang disebutkan Shiro muncul entah dari mana.
"Sejak kapan kau membantu...!!!"
Mereka bertiga berteriak marah bersama kepada Shiro, Nami menjadi lebih marah sekarang. Shiro yang di tatap tajam oleh mereka ber-empat merasa ketakutan
________________
"Jadi... Tadi kemana saja kau..?!"
"Itu... Tadi aku bersantai-santai di sebuah rumah lilin.."
"Jadi dari tadi kau hanya bersantai-santai saja..!! Apa kau tidak tahu kalau tadi kami hampir saja mati..!!"
Nami berteriak marah kepada Shiro.
"Kau... Memang kenapa dengan kalian..?"
"Tadi ada binatang buas besar yang hampir memakan kami... Tapi untung sajan ada Sanji-kun yang menolong.."
Sanji yang mendengar perkataan Nami yang memujinya, dia menjadi bersemangat dan berputar-putar dengan aura cinta di sekelilingnya.
"Nami-swann... Kau terlalu memujiku.."
"Tapi memang benar Sanji-kun.."
Sanji yang di puji sekali lagi oleh Nami merasa sangat senang, lalu hidungnya mengeluarkan darah yang sangat banyak.
"Jadi... Maksudmu binatang besar tadi...?"
"Ya benar.."
Nami masih memiliki wajah marah, Shiro merasa kalau Nami lebih menakutkan dari T-Rex tadi.
Setelah bertengkar, Shiro di hukum untuk membersihkan seluruh bagian kapal hingga bersih, Luffy, Ussop dan Sanji terus meledek Shiro, mereka juga dengan sengaja membuat kotor yang tadi sudah Shiro bersihkan
Kapal mereka berlayar lagi menuju pulau berikutnya, dan selama perjalanan Shiro harus menahan marahnya, karena Luffy, Ussop dan Sanji terus melakukan hal yang membuatnya sangat kesal.
[Bersambung]