Menjelang malam, di salah satu sudut Kota Sentral. Seorang lelaki yang mengenakan topeng panji berjalan santai menyusuri atap-atap rumah kota. Matanya memandangi sekitar di mana berbagai ledakan mulai menerangi langit yang semakin ditinggalkan matahari. Membiarkan bulan mengambil alih sebagai pengawas malam.
Di kejauhan sana, di langit utara Sentral, seorang perempuan dengan gigihnya melawan mahluk mistikal, Lembuswana. Pertarungan mereka berdua membuat beberapa jam terakhir terasa seperti hari kiamat. Di mana suara dentuman yang nyaring, getaran yang menggoncang, dan angin yang berhembus menumbangkan pepohonan terus-menerus terjadi. Orang-orang yang melihat secara langsung atau mereka yang melihat dari layar, seluruhnya memanjatkan doa agar pertarungan bak dua raksasa itu berakhir.