Download App
66.8% Dekat Tak Tergenggam / Chapter 163: Sebuah Luka

Chapter 163: Sebuah Luka

"Angin, titipkan rasa rindu yang kian menggebu di setiap waktu. Sebab aku tidak tahu kapan dia kembali memelukku..."

****

Setelah Raka sudah selesai menenangkan Mira, laki-laki itu beralih kepada Kiya yang masih terdiam di tempatnya. Belum sempat Raka mengeluarkan caci makinya, suara dering ponsel terdengar dari saku celana Kiya.

Cepat-cepat perempuan itu menerima panggilan.

"Halo, Kak Clara. Ada apa?" tanya Kiya pada Clara di seberang telepon.

"Kamu bisa kesini sekarang nggak, Ki? Kakak bingung soalnya Mama minta pulang terus, sedangkan Mas Doni masih di kantor jadi kakak sendirian di sini."

"Iya, Kak aku ke sana."

Mendengar pernyataan dari Clara, telepon langsung Kiya matikan. Dengan cepat perempuan itu langsung mengambil tasnya yang berada di atas meja.

Sebelum akhirnya Kiya membawa tasnya ikut pergi meninggalkan Raka yang masih menatapnya, dia sempat bekata, "Kalau kamu nggak bisa percaya aku, seenggaknya jangan mencoba mempercayai perkataan siapa pun."


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C163
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login