Aku segera berlari ke arah Emily dan makhluk AWO itu menghilang dalam sekejap setelah mencabut pedang yang menancap di dada Emily. Begitu sampai di dekat Emily, aku berjongkok dan segera menopang tubuhnya yang berlumuran darah. Aku benar-benar tidak sanggup melihat Emily seperti ini. Air mataku perlahan mulai turun membasahi wajahku.
"Ja-jangan menangis, Elliot."
Aku bisa merasakan tangan lembutnya mengusap air mataku.
"Emily, aku akan segera membawamu pergi dari sini, kau akan segera diobati. Aku mohon bertahanlah."
Aku mencoba menggendong tubuhnya tapi dengan cepat dia menolak dan menggelengkan kepalanya berulang kali.
"Tidak. Semuanya sudah terlambat, a-aku sudah tidak punya ba-banyak waktu lagi."
"Jangan berkata seperti itu, Emily."