Download App
21.27% System Anime Traveler / Chapter 20: Hosigakure II

Chapter 20: Hosigakure II

Sesampainya Hokuto dan Zed di sebuah rumah lain yang tak lain adalah Rumah Hokuto.

"Silahkan masuk Zed-kun, ini adalah Rumahku." Hokuto

"Apa kau tinggal sendirian di sini Hokuto..??" tanya Zed yang tak merasakan sosok siapapun di rumah itu.

"iya orang tuaku meninggal saat berlatih teknik bintak itu. 😢" jawab Hokuto

(Note Thor ga tau kluatga Hokuto aslinya di cerita naruto asli jadi Thor buat seolah yatim pkatu)

"Oohh maafkan aku kalo mengingatkanmu pada orang tuamu Hokuto." jawab Zed.

"Tak apa-apa Zed-kun, dan terimakasih karena kau sudah mau berjaji menolong Mizura dan seluruh penduduk desa." Hokuto

"Tak masalah, sekarang aku akan memberikanmu pilihan.

Pertama aku bisa menghilangkan chakra bintang di tubuhmu sehingga takan ada efek samping lagi nantinya."

"keDua aku akan tetap membjarkan Chakra itu di tubuhmu dan memurnikannya namun kau akan mengalami sakit yang harus kau tahan. Dan.." Zed berhenti sebentar sambil melihat ke arah Hokuto

"Dan apa lagi Zed-kun..??" Tanya Hokotu

"Ya Dan aku harus menyentuh pusat titik Tenketsu yang berada di bagian perutmu.." ucap Zed.

"Itu artinya Zed-kun kau akan menyentuh bagian perutku bukan..??" tanya Hokuto dengan sedikit malu

"ya benar, jadi bagaimana pilihanmu Hokuto..??" tanya Zed agak ragu karena Zed jarang dekat dengan lawan jenisnya baik sekarang atau di kehidupan sebelumnya..

"ituu... Aku memilih pilihan ke Dua Zed-kun." ucap Hokuto

"apa kau yakin Hokuto, karna kau akan merasakan sakit dan kau harus menahannya, dan juga kau.. Kau harus membuka sedikit bajumu natinya.." ucap Zed sambil memalingkan mukanya ke samping karena sedikit malu.

"😊aku yakin Zed-kun dan aku tak keberatan soal itu.. " Hokuto

" Huuhhhh... Baiklah mari kita mulai Hokuto, duduklah di tepi tempat tidurmu agar mempermudah dan posisikan seperti kau melakukan meditasi. Fokuskan pikiranmu dan tahan sebisa mungkin jangan sampai pingsan sampai proses selesai." ucap Zed.

" Baik" jawab Bokuto sambil berjalan ke tempat tidurnya dan mulai melepas pakaian atasannya.

"Tunggu tunggu berhenti Hokuto, aku bilang aku cuma butuh menyentuh bagian perutmu tak perlu kau lepas semua bajumu kau cukup membuka sedikit bagian bawah bajumu." ucap Zed buru-buru sambil membalikan badanya.

"Tak apa-apa Zed-kun asal itu kau aku tak keberatan menunjukannya." ucap Hokuto sambil memerah wajahnya.

"tidak Hokuto lebih bak kau pakai bajumu lagi, aku tak ingin ada yang salah paham nantinya. Dan yang paling penting nika kau membuka bajumu aku takan bisa berkonsentrasi nantinya melihatmu." ucap Zed

" kau seharusnya memperlibatkan hanya untuk calon suamimu Hokuto jangn kepada sembarangan orang" ucap Zed

"😊baiklah Zed-kun tapi jika kau ingin melihatnya aku sama sekali tak keberatan. " ucap hokuto sabil memakai bajunya lagi.

"mari kita bicarakan itu lain kali kita akan memulainya." ucap Zed

*Hampir saja*gumam Zed

"Emm.. 😊" jawab singkat Hokuto

"baik lah aku akan memula sekarng, coba tahan jangan sampai pingsan ok Hokuto." setelah itu Zed meletakkan tangannya di depan perut hokuto

*mari mulai proses pemurniannya Sistem*

[Ding memulai proses, harap tunggu selama 1jam]

Setelah suara Sistem terdengar di kepala Zed, Hokuto mulai merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

" aakkhhh...." Hokuto mulai kesakitan namun ia menahannya dengan menggigit bibirnya sampai sedikit berdarah.

.

.

.

.

. ____=Setelah satu jam=___

.

Saat selesai Zed menarik tangannya dan Hokuto langsung terjatuh ke depan, secara reflekZed langsung memeluknya agar tak terjatuh.

"apa kau tak apa-apa Hokuto.??" tanya Zed.

"iyaa aku hanya lemas saja Zed-kun terimakasih" jawab Hokuto

"ayo aku bantu kau istirahatlah dahulu, aku akan menyembuhkan mu" Lalu Zed menyembuhkan Hokuto dengan Jutsu medisnya karena ia haya kelelahan dan sedikit luka di bibirnya.

Setelah beberapa saat Hokuto sudah pulih dia pun duduk kembali, Zed menyerahkan pil ke Hokuto

"Telanlah pil ini, itu akan membantumu memulihkan tenaga dan chakramu" ucap Zed

"Terimakasih Zed-kun" Hokuto

Setelah beberapa Saat Zed merasakan dengan Haki miliknya kalo Sumaru telah tiba di pondok/dojo tempat latihan penyerapan Bintang itu di mana di sana ada ibunya yang telah meninggal.

"Hokuto kita harus pergi ke tempat kalian biasa berlatih semarang, dan minta Mizura membawa anak-anak lain yang mengalami keadaan yag sama dengannya kesana sekarang" ucap Zed

Kemudian ia menciptakan satu tongkat untuk membantu Mizura nantinya berjalan dari Mokuton miliknya.

"ayo kita berangkat sekarang dan berikan tongkat ini untuk Mizura berjalan nanti." ucap Zed sambil memberikan tongkat itu.

"Baik Zed-kun" ucap Hokuto setelah itu mereka menemui Mizura

"Mizura aku akan membantumu meringankan sakitmu sedikit sekarang karena ini waktunya kau dan yang lainnya meyakinkan penduduk desa." lalu Zed menyambuhkan sedikit agar Mizura bisa berjalan.

"sekarang aku ingin kau mengajak teman-teman mu yang lain juga ke dojo Temui kami di sana aku dan Hokuto akan kesana duluan" Zed

"terimakasih Zed hati-hati aku akan menyusul" Mizura

"Ayo berangkat Hokuto." Zed

"iya, kau hati-hati Mizura, aku pergi duluan." Hokuto

Setelah itu Zed dan Hokuto pergi ke tempat dojo atau tempat biasanya anak-anak Hosigakure berlatih menyerap Chakra bintang

Sesampainya di sana Zed dan Hokuto bersembunyi di balik batu sampai mereka berdua melihat gedung dojo itu meledak oleh serangan Akahoshi dan anak buahnya

(Note: Akahoshi adalah yang membunuh Hosikage dan ibu dari Sumaru, Serta orang yang memaksa penduduk desa Hosigakure meneruskan teknik latihan Bintang)

Hokuto yang melihat itu langsung lark kedepan Akahoshi dan lainnya, banyak penduduk desa mulai berkumpul di sana.

Hokuto mulai mencari Sumaru.

"Akahoshi-san kenapa kau melakukannya, kenapa kau membunuh Sumaru..??"

"sumaru adalah salah satu yang berhasil melakukan latihan bintang itu bukan.??" Hokuto

"itu karena dia dan orang tuanya menentang latihan itu, latihan bintang sangat di perlukan oleh desa kita agar menjadi kuat serta di akui dan berdiri di atas Lima desa besar lainnya." Akahosi.

"Tapi latihan itu membahayakan nyawa orang yang melatihnya." Hokuto.

Para penduduk desa mulai ragu dengan latihan itu.

"itu cuma karanganmu saja, latihan itu telah di sempurnakan oleh Hosikage pertama. Dan latihan itu sagat di butuhkan oleh penduduk desa kita."

Lalu Mizura datang dengan berjalan tertatih dengan tongkat nya.

"Apa yang di katakan Hokuto itu benar, latihan itu akan membuat Chakra kita kolaps dan mulai menggerogoti organ dalam kita." kata Mizura sambil menunjukan badannya.

Di balik baju Mizura memiliki tanda seperti api ungu di seluruh tubuhnya, yang disebabkan oleh pelatihan bintang. Dia juga sangat kurus dan terlihat lemah, tulang rusuknya menonjol karena penyakitnya.

Para penduduk Desa yang melihat kondisi Mizura pun percaya pada kata-kata Hokuto, dan Mizura

"ternyata keputusan Hosikage keTiga itu benar, kita memang harus menghentikan latihan itu." ucap saah satu Ninja desa.

"ya itu benar" Ucap Ninja yang lainnya setuju.

Akahosi yang melihat itu pun kesal dan mengambil anak panah dari salah satu anak buahnya dan mengarahkannya ke arah Mizura.

Kemudian Hokuto menghalanginya.

Di ikuti dengan anak-anak lainnya juga.

Namun Akahosi tetap menembakan anak panahnya saat anak panah itu sudah dekat Zed tiba-tiba muncul dan menangka anak panah itu.

"kau tak apa-apa Hokuto..??" tanya Zed

"Ya terimakasih Zed-kun." ucap Hokuto.

"Siapa kau orang luar tak berhak ada di sini." ucap Akahosi.

"Namaku Zed, aku adalah Jonin dari konoha yang mendapatkan misi mengatas masalah batu bintang itu."

"jangan harap aku akan menherahkannya, dengan batu bintang ini desa Hosigakure bisa menjadi kuat dan di akui oleh desa lannya. Konoha hanya iri dengan desa kita karena memiliki batu ini kan..??" bantah Akahosi

"Desa ini atau kau yang ingin menjadi kuat Akahosi..?? Bukankah itu Hanya ke Egoisan mu saja yang ingin mendominasi dengan batu bintang itu" tanya Zed

"Diam kau anak kecil, kau hanya irikan..?? Akahosi

" huuuhh dasar Katak dalam Sumur. Baiklah pakai batu itu dan tunjukan seperti apa kekuatan yang kau bagga-banggakan itu. Akan ku tunjukan di depanku itu tak ada artinya sama sekali. "

Zed

" baiklah akan aku tunjukan" setelah itu Akahosi menanamkan batu bintang itu ke dalam dadanya

"Lihatlah.. Lihatlah baik-baik inilah kekuatan dari batu bintang itu." setelah itu mencul lah sosok seperti naga china berwarna pink tinggi ke atas.

Setelah itu naga itu menyemburkan serangan chakra dari mulutnya dan meniup sebagian penduduk desa.

Lalu naga itu menyerang Zed.

" Rasakan itu bocah sombong hahaaahaa... " Akahosi

"Zed-kun..!!!" " teriak Hokuto

Semua mengira Zed telah mati terkena serangan itu namun terdengar suara dari arah serangan itu.

" apa hanya ini kekuatan yang kau bangga-banggakan AKAHOSI..??? Tanya Zed dengan dingin dari dalam serangan itu, yang kemudian memperlihatkan Sosok Zed yang tak terluka bahkan bjunya tak ada yang terbakar.

" tidak mungkin ini tidak mungkin.. " Akahosi panik melihat serangannya bahkan tak melukai Zed.

"akan aku tunjukan apa itu kekuatan yang sesungguhnya." lalu Zed mengambil ancang-ancang mau melakukan pukulan dan.

"pukulan Serius..!!!" zed

"tidaakkkkkk....." teriak Akahosi

*Bbooooommmmmmm.. * terdengar suara ledakan yang sangat keras.

Tempat Akahosi tadinya berdiri telah menjadi ngarai lebar panjang ke belakang bahkan Bukit-bukit di belakang Akahosi telah berlubang besar langit malam yang ber Awan pun telah terbelah bagian tengahnya memperlihatkan lanvit cerah berbintang.

"ini apakah ini kekuatan yang bisa di miliki oleh anak kecil..?? Ucap salah satu ninja desa.

" Liii lihat langitnya.. " ucap ninja lain

" langitnya terbelah.. apakah dia bahkan manusia..???" ninja lainnya.

" Zed-kun sangat kuat.. " ucap hokuto dengan bersemangat.

"huhh.. Akhirnya selaesai.." ucap Zed.

Kemudian setelah itu dari reruntuhan muncul lah Sumaru dengan Natsuhi yang dalam bentuk jiwa..

"Terimakasih Nak telah menyelamatkan penduduk desa ini,, dengan ini aku bisa meninggalkan desa ini dengan tenang.." ucap Natsuhi

"Sama-sama, kau tak perlu berterimakasih karena aku telah beejanji dengan seseorang untuk menyelamatkan desa ini." ucap Zed sambil melihat hokuto

Natsuhi yang melihat arah yanh Zed lihat pun mengerti.

"aku mengerti 😊 kalo begitu selamat tinggal." Natsuhi

*aku mungkin harus bermalam di desa ini da kembali Besok, semoga aku tak terlambat acara selanjutnya. Ku harap tak ada yang melenceng dari alur lagi*

.

.

.

BERSAMBUNG.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C20
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login