Yuri yang masih sedikit terisak tidak mengalihkan pandangannya dari Azami sama sekali. Dirinya masih tidak menyangka jika saat ini satu-satunya kakak dan anggota keluarga yang dirinya miliki saat ini tengah tertidur lelap entah sampai kapan akan terbangun kembali. Namun Yuri sangat berharap jika kakaknya tidak akan tidur terlalu lama,karena dirinya sangat takut jika sang kakak akan menyusul kedua orang tuanya yang telah pergi untuk selamanya.
"Hiks..Hikss. Hiskss."
Yuri mengangkat sebelah tangannya untuk mengusap ujung matanya yang kembali meneteskan air mata.
Juza yang tengah memangku Yuri mengulurkan sebelah tangannya untuk mengusap lembut puncak kepala gadis itu.
"Kakak mu pasti akan segera terbangun. Kau tidak perlu khawatir." Ujar Juza untuk menghibur Yuri dan juga secara tidak langsung untuk menghibur dirinya sendiri yang saat ini juga merasakan perasaan takut di tinggalkan sama seperti yang Yuri rasakan saat ini.