Ketiganya kembali memasuki mobil dengan perasaan hampa, setelah mereka bertiga keluar dari ruang rawat inap yang ditempati Revan bersamaan dengan itu mereka berpapasan dengan dokter yang merawat Revan. Terlebih lagi mendengar pernyataan yang terlontar dari sang dokter membuat mereka seakan terjatuh ke jurang terdalam.
Dokter tersebut mengatakan bahwa Revan mengalami kehilangan ingatannya atau amnesia, itu karena kepalanya yang terbentur sangat keras pada kecelakaan tempo hari.
Hilang ingatan.
Kata itu yang membuat Alika benar-benar merasa bersalah, tak menyangka jika ketakutannya terjadi juga. Ingin rasanya Alika memutar waktu, jika saja cowok itu tidak menyelamatkannya sudah dipastikan dirinya berada di posisi Revan saat ini dan juga ia tidak akan dilanda rasa bersalah terus-menerus seperti ini.