SSRoE 185
...
"Nah, kalau begitu aku tidak perlu repot-repot menjelaskan sejarah kelam yang kalian alami?" Eden tersenyum licik.
Beberapa guru perempuan yang masih muda terpesona oleh senyum dari wajah tampan itu. Sosok Tuan Muda Eden yang selama ini hanya mereka dengar dari rumor atau berita ternyata lebih nyata dan sempurna. Meski senyum itu terkesan mengejek, bagi guru perempuan muda pemandangan itu termasuk langka.
"Apakah kami akan digunakan sebagai tawanan?" salah satu guru perempuan muda itu mencicit tanpa sadar.
"Haha, jika itu keinginan kalian, maafkan aku tidak bisa mengabulkan permintaan semacam itu. Kedatanganku hanya untuk membersihkan sisa-sisa kekuasaan para bangsawan kolot dari Kekaisaran Galaksi Solar. Karena kalian juga tahu pria itu tidak layak menjadi pemimpin, apalagi menjadi Presiden Belezza." kekeh Tuan Muda Eden kembali tersenyum.