Download App
9.31% Solar System Rebirth of Etter / Chapter 26: SSRoE 26 Kamar Pribadi Selir Isbella 

Chapter 26: SSRoE 26 Kamar Pribadi Selir Isbella 

SSRoE 26

-playlist chapter: Private Room by Saving Ron

...

Pangeran Ellder berjalan dengan sangat menawan menuju Kamar Pribadi Selir Isbella yang selama ini dibiarkan kosong oleh Selir Weyya.

Meski, secara pribadi Selir Weyya tidak pernah bisa menyukai kehadiran dari Selir Isbella. Akan tetapi, secara umum Selir Weyya tidak pernah bisa menaruh dendam. Keberadaan Selir Isbella terlalu mendominasi di hampir seluruh ruang dari Istana Utama Kekaisaran Galaksi Solar.

Pintu kamarnya sangat besar dan terbuat dari kayu terbaik yang bisa ditemukan umat manusia. Bahkan, Kaisar Paddu sendiri yang pergi untuk memburu kayu-kayu tersebut di seluruh pelosok galaksi. Kayu-kayu yang menghiasi seluruh kamar adalah dari tetes keringat perjuangan Kaisar Paddu.

Sementara itu, Pelayan Nine tetap bersikap waspada di sekeliling Pangeran Ellder. Pelayan Nine tidak bisa memaafkan dirinya sendiri jika sesuatu terjadi pada Pangeran Ellder.

"Tutup pintunya." perintah dari Pangeran Ellder. Memastikan tidak ada orang lain selain mereka berdua.

Tentu saja dengan Etter yang hanya bisa dilihat oleh Pelayan Nine atau Elle.

Pangeran Ellder berjalan berkeliling ruangan. Memastikan jika tidak ada yang berubah sejak terakhir kali berkunjung ke tempat tersebut. Sedangkan Pelayan Nine bergerak sangat cepat memindai seluruh ruang kamar dengan hati-hati.

Dibantu oleh Etter, semua pekerjaan melelahkan tersebut seakan tidak terlihat oleh mata manusia biasa. Namun tidak demikian dengan Pangeran Ellder yang mengamati pergerakan dari Pelayan Nine lewat salau satu sudut mata.

Akan tetapi Ellder tidak mau ambil pusing untuk mempertanyakan apa yang sedang Pelayan Nine lakukan. Ellder cukup tahu jika Pelayan Nine sedang mencari pusaka leluhurnya yang diambil paksa oleh Pejabat Kekaisaran Galaksi Solar.

Lalu, yang membuat Ellder keheranan adalah segala pergerakan yang Pelayan Nine lakukan sangat halus dan tidak terlihat. Seperti sebuah bayang-bayang yang bergerak sangat cepat. Karena Ellder tidak tahu dengan kekuatan yang diberikan Etter kepada Pelayan Nine.

Kekuatan dari intisari alam semesta yang murni. Kekuatan untuk melawan kejahatan yang berkedok sebagai sebuah supremasi dalam pemerintahan Kekaisaran Galaksi Solar. Kekuasaan yang tidak layak untuk dipertahankan karena hanya akan terus menelan korban jiwa.

Sementara itu, tetangga terdekat dari Kekaisaran Galaksi Solar yang bernama Kekaisaran Galaksi Andromeda sedang mengalami distraksi yang berakar dari beberapa wilayah otonomi. Mereka, Pemerintahan Kekaisaran Galaksi Andromeda adalah kawan dekat dari Kaisar Paddu.

Sehingga tidak mungkin Ellder akan berani melarikan diri ke salah satu wilayah dari Kekaisaran Galaksi Andromeda. Itu lah yang semala ini Ellder pikirkan. Kemana Ellder akan pergi?

"Ibunda Isbella, tolong beri aku kekuatan untuk bertahan. Aku tidak tahu apa lagi yang bisa membuat Ayahanda Kaisar Paddu mengerti jika yang selama ini dia lakukan adalah salah. Kesalahan terbesar yang Ayahanda Kaisar Paddu lakukan adalah membiarkan Ibunda pergi dengan resah." bisik Ellder yang secara tidak sengaja di dengar oleh Pelayan Nine.

Ada sebuah vas bunga dengan bentuk sangat sederhana yang menarik perhatian Pelayan Nine. Vas bunga berwarna putih itu, dengan sebuah bunga anyelir merah muda terukir samar dan terkesan usang. Secara sadar Pelayan Nine mengambilnya.

Salah satu tangan Pelayan Nine dimasukkan ke dalam vas bunga tersebut. Dan tidak menunggu lama, sebuah Mutiara Hitam yang dibiarkan usang dan banyak debu berada di genggaman tangan. Akhirnya Pelayan Nine menghembuskan napas lega.

"Inikah yang kamu cari?" tanya Ellder berjalan menghampiri Pelayan Nine.

Saat Pelayan Nine mendongak untuk melihat ke asal suara, pandangan mata mereka bertemu. Ada perasaan campur aduk yang Ellder tunjukan saat menatap dua mata biru Pelayan Nine. Sialnya, itu sangat mempesona Ellder untuk beberapa detik.

Sedangkan Pelayan Nine hanya bisa terkejut dan jantungnya berdetak kencang karena kaget. Ketika sedang memindai seluruh ruangan, fokus yang Pelayan Nine berikan dan energinya hanya tertuju pada apa yang sedang dia lakukan. Tidak kurang dan tidak lebih.

Saat Pelayan Nine kembali ke kesadarannya lalu mendapati betapa dekat jarak antara dirinya dengan Pangeran Ellder, otomatis membuat Pelayan Nine menunjukkan sikap defensif. Pelayan Nine mundur beberapa langkah ke belakang.

"Benar sekali, Yang Mulia Pangeran." jawab Pelayan Nine pelan.

Sebagai gantinya, Ellder tertawa lepas.

"Jangan terlalu formal jika hanya ada kita berdua. Namun, bukan berarti aku melakukan hal semacam ini karena aku menyukaimu. Sebaiknya kita perkecil batasan. Bagaimana dengan rekan kerja?" kata Ellder bersungguh-sungguh.

Dua bola mata hijau Ellder yang berkedip-kedip seperti lampu neon itu membuat wajah Pelayan Nine semakin pucat. Selain dengan Elliot, mendiang suaminya, Elle tidak pernah berdiri begitu dekat dengan pria lain.

Akan lebih aneh jika Pelayan Nine membongkar identitasnya begitu cepat kepada Ellder. Sementara itu Etter berbisik di kepala Pelayan Nine.

"Hati-hati dengan Ellder. Dia memang pria yang baik. Tetapi hanya karena dia baik bukan berarti akan menjamin segala hal. Elle, kamu harus tahu bahwa masih banyak tugas yang harus kamu lakukan sebelum terlepas dariku sepenuhnya." kata Etter dengan sangat tenang.

Justru karena Etter berkata dengan begitu tenang, membuat Elle semakin takut. Bukan karena Elle juga menyukai Ellder atau apa pun. Elle atau Pelayan Nine sedang berpikir jika mungkin saja Ellder bisa di jadikan teman.

"Rekan kerja?" kata Pelayan Nine begitu lirih sehingga Ellder kesulitan untuk mendengarnya.

"Betul sekali. Karena saat ini kita sedang dalam perahu yang sama. Dan akan lebih baik jika kita berdua bekerja sama sebagai rekan kerja yang baik." Ellder menambahkan dengan sangat meyakinkan.

Tanpa sadar Pelayan Nine atau Elle langsung mengangguk setuju.

"Kalau begitu apa kamu sudah selesai dengan pencarian pusaka keluargamu?" tanya Ellder lagi, menelengkan kepalanya ke arah kiri. Membuat salah satu ujung rambutnya tertiup angin dari arah jendela di belakangnya.

"Untuk sementara ini. Masih ada ruangan lain di dalam Istana Utama. Tapi aku belum bisa memastikan dimana itu." balas Pelayan Nine terbata-bata.

"Tidak masalah. Kita bisa melanjutkan pencarian dilain waktu. Sebaiknya kita segera pergi, sebelum Selir Weyya berprasangka buruk terhadap kita. Tidak baik mencari musuh ketika kita masih dalam keadaan lemah." bisik Ellder, berjalan menjauh ke arah pintu.

"Tentu saja, Yang Mulia Pangeran Ellder." sahut Pelayan Nine yang segera berlari mendahului untuk membukakan pintu untuk Ellder.

...

-TBC-

cerita Solar System Rebirth of Etter versi lengkap hanya ada di Webnovel dengan link berikut ini: https://www.webnovel.com/book/solar-system-rebirth-of-etter_19437206406465505

Terima kasih telah membaca Solar System Rebirth of Etter. Bagaimana perasaanmu setelah membaca bab ini?

Ada beberapa cara untuk kamu mendukung cerita ini yaitu: • Tambahkan cerita ini ke dalam daftar bacaanmu, • Untuk semakin meriah kamu bisa menuliskan paragraf komen atau chapter komen sekali pun itu hanya tulisan NEXT, • Berikan PS (Power Stone) sebanyak mungkin supaya aku tahu nama kamu telah mendukung cerita ini. Semoga harimu menyenangkan.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C26
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login