"Kenapa malah pergi sebelum menghadapinya, Liore?"
Suara dingin itu akhirnya keluar. Meski terkesan menuntut akan jawaban namun tidak dengan raut wajah tenang itu, seakan ucapannya barusan hanyalah bukti bahwa ia mendengarkan semua ungkapan wanita bernama Liore itu. Sedangkan Liore, wanita itu terdiam. Tak tahu harus menjawab seperti apa dengan kata-kata yang tepat agar tak salah pemahaman. Bukan, bukan ia tak mencoba menghadapi semua masalah yang menghampiri dirinya silih berganti, hanya saja ia tak tahu harus berbuat apalagi setelah sekian lama berjuang sendiri. Dirinya yang terus memperjuangkan dirinya agar tak menerima siksaan lagi oleh pria itu namun semua seakan sia-sia. Bahkan kepergiannya kemarin memang bertujuan untuk menghindari pria itu agar tak mendapat siksaan.