"Aku tak berharap kakakku tahu siapa diriku."
Mike yang baru saja akan meraih knop pintu berhenti seketika. Jawaban lugas pria di belakangnya seakan mencoba tak peduli dengan perasaan yang orang lain rasakan. Meski suara itu terkesan menunjukkan sifat tak peduli tapi Mike tahu jelas bahwa dalam sisi lain Farez, ia sangat berharap akan sesuatu, tapi tetap saja Mike tak akan bisa melakukan banyak hal untuk Farez jika ia sendiri tak memiliki semangat untuk menunjukkan jati dirinya. Lalu bagaimana dengan Lucas yang menunggu pengakuan pria itu sebelumnya?
"Melihatnya baik-baik saja itu lebih dari cukup bagiku, tak perlu terlalu jauh melangkah untuk tahu siapa diri masing-masing, bukan? Aku juga tidak akan menyakitinya."
Bodoh. Bukan seperti itu yang kakakmu inginkan, Farez. Dia bahkan selalu memperhatikan dirimu setelah tahu dia memiliki saudara sedarah. Tapi apa yang kau lakukan? Berbanding terbalik dengan keinginan tuanku. Egois dalam hal yang sama.
tuntaskan bacaan kalian dan jangan lupakan power stone dan komennya untuk meninggalkan jejak ya.. Salam sayang dari author ^_^