"Aku tau kau masih merasa tak nyaman dengan ucapanku semalam, tapi tolong perhatikan kesehatanmu juga, Tuan Lucas."
Masih tak bergeming. Lucas seakan semakin suka dengan ritual diamnya dengan sorot mata memandang kosong pada langit-langit kamarnya. Masih menganggap bahwa setiap ucapan yang keluar dari mulut Zoa adalah angin lalu yang hanya mengusiknya barang sebentar. Tak merasa bersalah sedikitpun karena tak menghiraukan keberadaan gadis cantik di sampingnya ini. Ia seperti masih menimbang antara kembali berbicara pada gadis ini atau membiarkannya dalam diam. Ah ... sepertinya opsi kedua lebih membuatnya tenang untuk saat ini.
tuntaskan bacaan kalian dan jangan lupakan power stone dan komennya untuk meninggalkan jejak ya.. Salam sayang dari author ^_^