"Kau tak mengindahkan pesanku," gumam Lucas sembari mengelus lembut telapak tangan Zoa yang terluka dengan tatapan mata fokus pada Zoa yang masih terlelap dalam tidurnya. Bibirnya tersungging tipis saat mulut Zoa sedikit terbuka dengan suara dengkuran halus. Dengan wajah seperti itupun Zoa masih terlihat mempesona.
Astaga ... apa yang kau pikirkan, Luc?
Lucas segera mengalihkan pandangannya dan kembali fokus ke jalan. Sebentar lagi mereka akan sampai ke taman yang jauh dari daerah penduduk, bukan tanpa alasan Lucas memilih tempat seperti itu saat ia sendiri harus selalu waspada dengan lingkungan sekitar karena terlalu banyak musuh yang bermunculan tanpa bisa disangka waktu bahkan tempat. Mungkin akan lebih baik ia membawa Zoa ke tempat lebih sepi yang tak bisa dijangkau musuhnya, terlebih tempat yang akan ia tuju adalah tempat yang jauh dari penduduk dan sangat tersembunyi.
tuntaskan bacaan kalian dan jangan lupakan power stone dan komennya untuk meninggalkan jejak ya.. Salam sayang dari author ^_^