Chapter 96: MERCY

Hyoga tersenyum dan mengangguk seolah dia siap untuk mulai mengenang, tetapi orang pertama menyela. "Ethan, sobat, baru tahun lalu kau mengikuti kontes. Karena itulah Walikota Kumara harus menetapkan batasan usia bagi peserta. " Dia memutar matanya dan menatapku. "Dua hal favorit Ethan adalah es krim dan kontes, tahu? Tidak adil bagi anak kecil baginya untuk menang sepanjang waktu. "

Persetan dengan itu. Ethan melipat tangan di depan dada dan merengut. "Rosetti hampir mengalahkan Aku tahun lalu."

"Gino Rosetti? Pria yang setahun di depan kita di sekolah? " Hyoga tampak bingung.

Len menggeleng. "Nah. Putri Gino, Gabby. Dia delapan tahun. Mata cokelat besar dan kuncir cokelat. "

"Tapi dengan kekuatan pemakan es krim seseorang tiga kali lipat ukurannya!" Kata Ethan membela diri.