Malam itu Kirana masih menangis dengan sekerasnya. Limbur yang sedang ronda, mendapati Kirana yang sedang menangis di pinggir kolam. Ia pun datang menghampiri Kirana, dan bertanya apa yang terjadi, mengapa Kirana bisa menangis di pinggir kolam. Lalu Kirana pun menceritakan masalah yang sedang ia hadapi. Ketimbang Denok, Kirana memang lebih nyaman mencurahkan isi hatinya pada Limbur, karena jika ia bercerita pada Denok, mungkin Denok tidak akan menjaga mulutnya.
"Jadi menurut mu apa yang harus aku lakukan?", tanya Kirana.
Kirana meminta nasihat Limbur. Kirana tidak ingin melihat Tama menderita, tetapi ia juga tidak bisa merelakan Tama. Selama ini Tama selalu baik padanya.
"Maaf putri, tapi saya dalam kapasitas tidak bisa mencari solusinya, kedua pilihan itu tentu sangat berat. Hanya putri lah yang bisa memutuskan nya", ucap Limbur.