Pagi telah tiba. Kirana masih terbaring diatas kasur Tama. Kirana terlihat sangat lelah hingga dia masih tertidur. Sementara Tama sudah keluar dari kamarnya pagi – pagi sekali. Tama pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk Kirana. Di dapur, Tama membuat sarapan bersama Denok. Tama mebuat bubur ayam untuk sarapan kali ini.
"Duh, mas Tama nih so sweet banget, Denok jadi ikutan berbunga – bunga", kata Denok yang sedang melihat Tama memberi topping diatas bubur yang ia buat.
"Sayangnya Kirana tidak seperti mbak Denok. Setiap kali aku berprilaku romatis dia malah mencaci maki aku", kata Tama.
"Ah masa sih?", Denok seperti tidak percaya kepada Tama.
Lalu Tama mengatakan bahwa ia pernah memberikan bunga untuk Kirana tetapi Kirana malah marah – marah. Dan Kirana memukuli Tama dengan bunga itu.
"Oh yang itu, itu sih salah mas Tama. Ya masa mas kasi bunga mawar yang diambil dari kuburan mas Tama sih, yang modal dong kaya Pangeran Lingga", kata Denok.