Tak pernah terpikirkan oleh Laila sebelumnya, ia akan meninggalkan pria yang telah menikahinya tiga bulan lalu. Tidak ada kebencian di hatinya padanya. Karena ia tidak ingin membenci siapapun. Tidak ada keinginan untuk meninggalkan Hilman sebelumnya. Tetapi dirinya juga merasa tidak sanggup lagi dan sudah diusir dari rumah.
Ia menunggu sampai seorang pengemudi ojek online datang dan berhenti di depan lapangan. Di mana Laila sedang menunggunya. Seorang pria muda terlihat saat ia membuka helmnya.
"Permisi ... dengan Mbak Laila Fatihani?" tanya pengemudi ojek online tersebut. Ia melirik Laila sambil senyam-senyum.
"Oh, iya, Mas. Bisa antar saya ke terminal?" tanya Laila sambil mengangkat barang-barangnya. Ia sebenarnya merasa risih karena yang membonceng itu seorang lelaki. Namun ia tidak ada pilihan lain, jika membatalkan orderannya, ia merasa tidak enak. Dirinya juga buru-buru agar cepat sampai ke terminal.