Tamara memiringkan kepalanya. Karena Jonathan tidak kunjung menjawabnya, dia langsung menghubungi salah satu anggota paspampres lainnya. Kebetulan, laki-laki itu mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengannya asalkan bisa menghancurkan rencana milik Jonathan.
"Halo?"
"Eksekusi wanita bernama Risma. Kau tahu kan yang kumaksud?"
"Baiklah. Target saya akan laksanakan di tempat!"
Telponnya ditutup. Tamara memberikan smartphone pada salah satu pengawalnya. Dengan dua kaki ditekuk lupat dan diangkat dari paha sebelah kanan. Menatap Jonathan dengan penuh menggoda.
"Apa yang kau lakukan?"
"Seekor burung merpati. Tidak akan bisa terbang jika kita potong sayapnya bukan? Dan merpati itu tidak akan bisa terbang dengan bebas."
"Aku akan melakukan apapun supaya pemerintah cepat sadar. Bahwa mereka harus bisa—"