Dito dan Anna pertama kali melihat banyak gubuk berjejeran di sekelilingnya. Hiruk pikuk orang-orang antara warga kota, penjual dari wilayah lain dan pembeli cukup padat. Sampai mereka kesulitan untuk berbaur karena keterbatasan dari berbagai aspek. Selain itu, orang-orang menatap dua remaja yang linglung. Menargetkan mereka sebagai mangsa empuk.
Kedua remaja itu berjalan melewati gang sempit. Tidak peduli keramaian ada di belakang. Suara Langkah sepatu diangkat dari tiap individu Bola mata Anna tertuju pada suara Langkah alas kaki dengan penuh mengendap-endap.
"Sepertinya, kita dikuntit deh."
"Kau benar. Apa sebaiknya kita—"