Chapter 141: BAB 141 Hampir Lupa Aku Kan Mau Jadi Penulis

Tak bisa munafik apabila Bunda kembali berikan pertanyaan jebakan batman, mestinya jangan sampai hal tersebut terulang kembali. Apalagi dengan suasana hati kurang kondusif untuk membicarkan berkaitan dengan hal ini, meski sekarang sudah berhadapan dengan Bunda. Seharusnya, dari kita sendiri harus mampu berkata dengan jujur. Daripada menyembunyikan sesuatu dari mereka pasti tahu dong, resiko seperti apa. Aku malah kasihan lihat orang-orang sekelilingnya.

Mungkin belum waktunya memanggil mereka sedang bekerja dari pagi sampai petang, apa mungkin ini semua ada keterikatan antara orang-orang yang berniat mereka untuk bekerja? Kita lihat ke depannya bakal seperti apa. Sehingga tak tahu lagi harus melakukan apa lagi, dan sekarang harus mengatakan apa ke Bunda. Otomatis hanya satu cara supaya beliau percaya yang sudah di jelaskan oleh Suci sendiri, tetapi masih rada ragu apabila Bunda enggak percaya bagaimana?