"Ohh begitu. Lalu siapa namamu?" tanya Kania.
"Ahh a-aku, a-ku. Kania bukankah sebentar lagi kau turun. Kau harus bersiap!" kata pria itu mengalihkan pembicaraan.
"Kau benar juga, semoga lain kali kita bisa bertemu kembali. Aku belum selesai bicara denganmu! aku pergi, sampai jumpa!!" sapa Kania sembari beranjak dari tempat duduknya.
"Ahh sam-sampai jumpa Kania!" jawab pria itu dan masih dengan terbata-bata.
Bagaimana tidak, ia adalah Rico. Lelaki yang pernah menjebak Kania di sebuah hotel, karena suruhan dari Viona. Untung saja Kania belum pernah melihat wajahnya, namun walaupun begitu, Riko tetap merasa gemetar. Ia takut dan merasa bersalah kepada Kania. Untung saja ia pandai mengalihkan pembicaraan. Hal itu membuat Rico merasa sedikit lega. Ia segera bergegas turun di tempat bilyard untuk bekerja paruh waktu.
...