Chapter 85: Perasaan Yang Terpuruk

Sudah sepekan Sullivan berada di penjara, Om Betral masih mencari bukti dan mengurus surat supaya ia bisa bebas bersyarat. Setelah cukup lama bertahan dalam ketegaran. Akhirnya pertahanan Sullivan mukau ambruk.

Ia berharap Kendra datang membantunya. Tapi anak asuhnya itu juga tidak mengunjunginya. Sullivan mulai pesimis untuk bisa bebas dari penjara. Hatinya mulai merindukan Alea, bocah kecil yang selalu menghiasi dunianya selama ini.

Selama tinggal di penjara, ia menghibur dirinya dengan mengobrol dengan teman-teman sesama tahanan. Terkadang sipir melepaskan mereka untuk makan siang dan malam. Dari beberapa temannya, Sullivan tahu jika berbuat baik, itu akan jadi nilai positif bagi siapapun dan mengurangi masa hukuman.

Sullivan duduk bersandar di dinding, yang menyekat dengan ruangan tahanan sebelah. Ia punya kebiasaan baru sebelum tidur, yaitu mengobrol dengan Bang Go, teman barunya. Sullivan banyak mendapat ilmu kehidupan dari seniornya.

"Bang, lo dah tidur?" tanya Sullivan.