Namun, Paing menolak meminta maaf. Dia sepertinya sangat-sangat jengkel. Mungkin karena ini seks tersingkat yang pernah dilakukan selama hidup. "Enak?"
"Iya, sakit tahu!" kata Apo. Tapi pelukannya tidak mengendur. "Terutama bagian masuknya—ya ampun Phi tahu tidak tadi aku ingin berteriak—aduh! Assshh shhh hhh "
"Awas saja kalau Phi sudah sembuh," ancam Paing pada cubitan kedua.
"Oke! Lagipula itu masih sangat lama," tantang Apo balik. "Aku kan harus melahirkan dulu. Terus lokia beberapa bulan. Jadi ayo-ayo saja. Ha ha ha ha ha!" tawanya malah kesenangan.
Paing pun menghela napas panjang . Makin kesal. Lalu menghukum Apo dengan ciuman bertubi-tubi.
"AAAA! STOP—mmnhh! Phi Paiiing!" jerit Apo tanpa disadarinya. Omega itu pun kelabakan beberapa kali. Untung kegiatan mereka dihentikan oleh ketukan di balik pintu.
"Halo, Tuan Natta apakah Anda di dalam?" tanya seorang pelayan. Suaranya terdengar lewat interkom pintu. Sementara Apo langsung dilepaskan Paing.