Sanee menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak, Sayang. Tidak perlu. Toh Paing sendiri yang memilih dirimu hiks hiks hiks " katanya. "Tapi, bisa jangan ambil kehidupannya dariku? M-Maksudku, aku benar-benar tidak paham dengan suamimu hiks hiks hiks "
"Oma."
"Belum lagi Yuzu yang mengamuk kemarin—hiks ya Tuhan " desah Sanee dengan air mata berjatuhan. " semoga dia tidak marah lagi setelah dibawa suamiku pulang—ha ha ha bisa kau bayangkan mereka berdua menggila? Rasanya aku tak tahan lagi di rumah."
Keduanya pun berpelukan untuk beberapa saat. Sepenuhnya hanya deep-talk hari itu. Tentang pekerjaan, rumah, baby, Mile, Nazha, dan masih banyak lainnya—semua agar suasana semakin tenang.