Paing pun diam sejenak sebelum menjawab pelan. "Aku tahu."
" really?" tanya Luhiang selidik. "Tidak sedih jika suatu hari mereka membenci dirimu?"
"...."
" karena kulihat-lihat dua yang tadi keras kepala," kata Luhiang sambil tersenyum tipis. "Mereka mungkin merindukan Tuan Romsaithong. Pelukannya. Dan itu tak bisa didapatkan darimu."
Paing pun tertawa kecil meski suaranya hambar. "Luhiang, bisa tolong jangan bahas soal ini lagi?" pintanya. "Atau setidaknya beri aku saran harus bagaimana."
Luhiang pun menghela napas panjang. Dia tahu situasi Paing juga sangat sulit. Apalagi Apo belum lepas juga dari suaminya. "Bretha bilang kau ingin menemukan Amaara dulu," katanya. " tapi, menunggu sidang apa tak terlalu lama? Aku tidak tega melihat bayi-bayi lucu Apo hilang arah karena hubungan orangtuanya."