Kalimat tak sopan yang Lusi ucapkan itu sontak menyambar nuraniku. Lusi anak kecil itu sok tahu dengan hidupku. Seolah dia mengetahui segala hal yang tak ku ketahui. Dia hanyalah orang baru. Berani-beraninya Ia berbicara sekasar itu di hadapan orang lama.
Tapi aku bahkan tak mampu untuk memarahinya. Aku sendiri tak punya bukti bahwa perkataanya salah. Lebih-lebih aku tak punya hak apa pun untuk menyalahkan atau pun membenarkan. Bisa di bilang aku sendiri tak punya kepentingan di atasnya. Mereka, Lusi dan wanita yang datang kemarin kepada Lusi itu adalah orang yang salah sangka terhadap hubungan kami.