"Kenapa kak ? Tapi dia benar-benar melakukan nya pada Ayra, Ayra tidak bohong." ucap Ayra, membuat Leo semakin geram mendengar nya.
"Iya aku percaya, sudah kamu diam jangan ngomong lagi, nanti bibir mu akan semakin parah luka nya jika tidak mau berhenti mengoceh." tegur Leo yang sudah sangat kesal mendengar cerita yang membuat hati nya semakin terluka.
"Baiklah." Ayra pun setuju untuk diam, gadis itu mengatupkan bibir nya rapat-rapat.
"Tunggu di sini." ucap Leo.
"Kak Leo memang nya mau kemana ?" tanya Ayra.
"Tunggu saja." Jawab nya sembari melangkah keluar dari kamar.
Leo melangkah menuju dapur, menghidupkan kompor, setelah hangat, ia kembali mematikan nya dan mengambilkan semangkok bubur yang di buat oleh nenek untuk Ayra tadi.
"Makan ini dulu, nenek tadi membuatkan nya untuk mu." ujar Leo sembari memberikan bubur tersebut pada Ayra.
"Terima kasih kak." Ucap nya, sembari mulai memasukkan sesuap bubur ke dalam mulut nya.