Download App

Kencan Singkat

"Nia-kun, pagi" sambut seorang perempuan.

"Ah, pagi" balas Nia.

Nia langsung dikerumuni teman sekelasmu.

"Cih, si Nia itu. Populer seperti biasa" keluh beberapa lelaki.

Kau hanya bisa diam tidak percaya. Dia tidak sekelas denganmu, lalu kenapa dia disini? Juga yang lain. Kenapa mereka bertingkah seolah Nia sudah lama disini?

"Pagi Hime-chan" sapa Nia.

"Pa... pagi..." kau masih tidak percaya.

"Hime-chan, apa yang akan kau lakukan habis sekolah?".

"Aku mau beli buku" jawabmu menghindari kontak mata.

"Begitu? Biar kutemani".

Bel berbunyi.

"Semuanya duduk. Guru datang".

Nia menarik bangku disebelahmu. "Hm? Kenapa Hime-chan?".

"Ti... tidak...". Kau langsung melihat kearah papan tulis, mencoba mengabaikan Nia.

Satu hari selesai. Dan anehnya Nia masih disini. Teman sekelasmu juga masih bertingkah seolah Nia selalu disini. Tidak mau memikirkannya lebih lama lagi, kau segera keluar.

"Apa-apaan dia itu? Kenapa dia bertingkah seolah dia sudah ada dikelasku sejak dulu?"

"'Ya, itu memang aneh'"

"Aku jadi bingung. Apa yang sebenarnya terjadi?"

"'Aku juga tidak mengerti. Aku yakin dia tidak pernah ada sebelumnya'"

Sebaiknya jangan terlalu terlibat dengan Nia. Tapi sepertinya tidak akan semudah itu.

Kau sudah keluar dari sekolah.

"Hiiimeee-chaaan". Nia ada didepanmu melambaikan tangan.

"Eh?!".

"Hei, kenapa kau meninggalkanku? Kukira kita akan pergi bersama".

Kau tidak menjawab. Bagaimana Nia bisa disini?

"Nah, ayo kita pergi" Nia mengambil tanganmu.

Ditoko buku Nia hanya mengikutimu. Terkadang dia mengambil buku dan melihat sinopsisnya. Kadang juga dia akan memanggilmu jika menemukan buku yang menarik. Kau tidak menurunkan kewaspadaanmu. Tapi kau merasa tidak boleh menunjukannya didepan Nia, jadi kau mengikuti keadaan.

Setelah membeli buku kalian langsung pulang. Nia mengantarmu sampai dekat rumahmu.

Begitu sampai dikamar dan menutup pintu, kau menjatuhkan buku yang baru kau beli. Kau memegang kepalamu sambil bersandar ke pintu.

"Kepalaku sakit..."

Kau tidak tahu kenapa, tapi saat bersama Nia kepalamu terasa berdenyut.

"'Kau tidak apa-apa?'"

"Kai? Kau kemana tadi?". Kau ingat Kai tidak bicara sama sekali tadi.

"'Aku tidak kemana-mana.Tapi memang aneh,kau sepertinya tidak bisa mendengarku tadi'"

"Eh?!". Kau tidak bisa mendengar Kai? Mendengarnya kau merasa takut. Kau takut ini pertanda kalau nanti kau tidak akan bisa bicara dengan Kai lagi. Disisi lain...

"Apa karena aku bersama dengan Nia?"

"'Kau sebaiknya beristirahat. Kau terlihat pucat'"

Kau hanya menurut. Kau mengganti bajumu dan membiarkan dirimu jatuh ketempat tidur. Rasanya hari ini memang sangat melelahkan.

Kai bisa merasakan kau sudah tertidur lelap.

"'Belum waktunya ya...'"


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login